Chapter 10

1037 Words

"aku tak peduli yang jelas kau terlambat, sebagai hukumannya kau masakkan satu Cup lagi mie yang ada disana!" ucapnya santai. "Kau!.....Huuuuff! sabar Ran sabar!" ucapku menenangkan hatiku sendiri sambil berjalan menuju tempat yang diucapkan senior gila itu. "apa ini benar-benar sekolah? Kenapa ada ruangan ini disini?" tanyaku sedikit lebih tenang. "kau terlambat menanyakannya! sudah sebulan kau menjadi penghuni ruangan ini~ kemana saja kau baru menanyakan seluk beluknya!" jawabnya santai tanpa melirik kearahku. "tinggal kau jawab saja, kenapa malah balik bertanya?" rukutkku semakin kesal. "memang aku yang memintanya! Sebenarnya hanya ada kursi dan meja dulunya, aku yang meminta pihak sekolah untuk menyediakan ini semua." Jawabnya santai. Sedangkan tidak bagiku, itu benar-benar luar b

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD