[Aisyah's Pov] "Ai kenapa?" Mas Evra menahan lenganku saat aku hendak masuk ke dalam rumah. Tadi Mas Evra tiba-tiba menjemputku ke kampus. Dia mengajakku jalan-jalan. Tapi kini dia terlihat kesal. "Ai nggak apa-apa," jawabku. Mas Evra menatapku dengan raut tak puas. "Nggak apa-apa tapi Ai nyuekin, Mas." "Ai nggak nyuekin Mas.." jawabku lagi. Mas Evra masih terlihat belum puas dengan jawabanku. "Nggak nyuekin tapi Ai cuma jawab singkat setiap Mas tanya. Ai juga cuma ngomongnya irit. Itu namanya apa kalau nggak nyuekin?" "Mas, nggak enak ngomong di sini. Nanti Mama sama Papa denger." aku baru ingat kalau kami masih di luar. Bagaimana jika ada yang melihat? "Kenapa? Kenapa kalau Mama sama Papa denger? Kan Ai bilang nggak ada apa-apa." "Mas.." dia sepertinya sangat kesal. Tapi b