Kia terkejut, tiba-tiba Alex memeluknya dari belakang. Hembusan napasnya bisa ia rasakan di dekat telinga sambil membisikkan sesuatu,
"Kau merindukanku?" Alex menempelkan hidung di leher Kia, mengendus-endus mencari aroma tubuh Kia yang membuatnya selalu ingin menghirupnya lagi, lagi dan lagi.
Kia memegang kedua tangan Alex yang melingkar erat di perutnya, mencoba menepis tapi sulit. Terlalu erat, saking eratnya ia merasa mual.
"Lepaskan aku, Alex." Kia berusaha melepaskan, tapi kedua tangan kokoh itu kini melingkar di kedua lengan atasnya, sama eratnya seperti tadi. "Aku tak merindukanmu dan aku tak punya waktu bermain-main denganmu. Sebaiknya kau lepaskan aku sebelum Tayson menjemputku sekarang."
Alex merenggangkan pelukannya. "Baiklah." Membiarkan Kia berjalan menuju sofa.
Pandan
