Bab 49

1253 Words

Masih dalam kondisi yang bersitegang layaknya makam yang hening, Jonathan tak melepaskan remasan dari berkas yang sudah tak berbentuk. Pria itu ingin marah, tapi tak bisa. Sebab segala kerumitan dari hubungan mereka bukan menjadi urusannya. Akan tetapi berbeda lagi jika menyangkut Varizen, gadis itu merupakan dari pelurus kerumitan yang terjadi saat ini. Luke mendesah berulang kali sebab bosan dengan keheningan yang tak kunjung habisnya. Tak tahan dengan sikap Jonathan yang membuatnya ingin muntah, ia pun bangkit dari sofa mengambil sebotol anggur. “Lebih baik kau minum untuk meredakan stres yang berkepanjangan.” Luke mengambil dua gelas kaca yang sangat bagus dan juga terlihat mahal. Jarinya tak berhenti mengelus sayang botol anggur itu. “Aku tak minat minum.” Akhirnya, Jonathan men

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD