Harta yang paling berharga adalah keluarga. Perkataan itulah yang muncul dibenak Felisia saat ini. kehidupan wanita itu akan terasa lengkap jika Varizen bersamanya, dan ia tak akan membutuhkan hal lain lagi. Jonathan yang melihat Felisia dengan wajah murung, dan sedih sangat tahu, apa yang dipikirkan oleh sang ibu. Padahal tadi sedikit lagi mereka akan bertemu dengan Varizen, tapi semua itu harus digagalkan oleh Raykan. Felisia tersenyum lembut-mengobati wajah memar milik Jonathan. Ia takut kalau raykan melakukan hal di luar batas. Untuk itu, membawa sang anak pergi dari pandangan pria tersebut adalah hal baik. “Apakah masih sakit?” Dengan jari lentiknya, felisia piawai mengobati Jonathan. “Tidak, Bu. Tidak sakit sama sekali.” Kehangatan Felisia mampu menyembuhkan luka yang tak seb