Bab 32

1186 Words

Felisia tahu, bahwa kehidupannya dimanapun tidaklah aman. Seperti sekarang ini, pria yang ada di hadapannya dengan bebas masih memegang pergelangan tangannya. Padahal ia sudah berusaha melepaskan diri. Sebenarnya Felisia tak ingin tampil lemah seperti ini. Jika ia lebih kuat sedikit, tentu wanita tersebut pasti sudah berhasil lari. “Kau lupa dengan batasanmu, Ten!” geram Raykan sambil berjalan mendekat. Mata pria itu menatap Felisia yang masih berusaha melepaskan diri. Tanpa menunggu waktu lagi, ia menarik wanita itu ke dalam pelukannya. “Apakah kau baik-baik saja? Tenanglah..., aku ada di sini.” Raykan mengelus sayang puncuk rambut Felisia agar hatinya tenang. Sementara ketiga orang itu terkejut dan saling pandnag satu sama lain. “Jangan sekalipun kau menyentuhnya! Atau aku akan m

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD