"Mana Pak Ishak?" tanya Sekar. Saat ini ia sudah berada di kantor. Ia sudah membuat makanan dari rumah untuk Bos nya itu. Sekar ingin berterima kasih padanya karena Pak Ishak sudah memberikan tonik herbal dan sup bebek hitam. "Pak Ishak, katanya sakit. Kamu enggak tahu?" kata Zidan. Dia menaikan sebelah alisnya. Setahu Zidan, kalau Sekar ini sangat akrab sekali dengan Pak Ishak. Jadi dia sangat heran ketika mendengar kalau Sekar tidak mengetahui kabar itu. "Aku pikir kamu tahu?" tambah Zidan lagi dengan senyuman miring. Sekar terdiam beberapa saat. Entah kenapa ia merasa cemas pada lelaki yang telah menolongnya itu. Ishak menerimanya bekerja di sana saat Sekar kabur dari rumahnya Saka. Saat itu Sekar masih belum merasa ia hamil. Namun setelah satu bulan pergi dari rumahnya Saka, dan ia b