4

1545 Words
"Weh jangan gitu Mark, ntar yang punya marah baru tahu rasa Lo." ujar Fahri yang merupakan salah satu teman dari Mark, Nabila pun tersenyum. "Candaan Lo kalo di denger sama orang yang bukan kita bisa dianggap serius woy. Untung kita suka bercanda jadi ga gua masukin hati." ujar Nabila. "Hahaha masukin ke hati juga ga papa Nab." ujar Mark kepada Nabila. "Jangan sekarang ya Mark, sabar. Nanti ada waktunya kok." ujar Nabila dengan tertawa, mereka memang sering bercanda seperti itu. Namun beberapa yang bercanda pada akhirnya menjadi serius dan akhirnya berpacaran juga dengan Nabila. Mereka pun mengobrol lagi disana, mereka mengobrol hingga satu jam lamanya dan sekarang ini Nabila, Hasna serta Raras ingin segera pergi ke GOR karena jika mereka datangnya nanti-nanti pasti akan lebih padat lagi. "Guys kayaknya gua, Raras sama Hasna harus ke GOR sekarang deh. Mau lihat pentas seni, kalo nanti-nanti bisa penuh kan itu GOR. Jadi percuma deh gua kesini kalo ga bisa lihat pentas seni." ujar Nabila kepada mereka. "Yaelah masalah itu mah gampang, kita bisa bawa Lo ke tempat yang bagus. Kalo perlu ke tempat VVIP deh buat Lo bertiga. Nikmatin aja dulu kita disini, nanti kalian tetep bisa dapat tempat di depan kok." ujar Vano tersebut. "Really? Lo serius ga nih? Kalo serius gua tetep disini dah. Mau habiskan makan gua dulu sekarang." ujar Nabila kepada Vano dan Vano mengangguk. "Vano serius Nab, lagi pula juga Lo pada aman sama kita pokoknya dah. Tenang aja." ujar Mark dan Nabila pun percaya pada mereka lagi pula mereka siswa SMA sini jadinya pasti mereka memiliki tempat khusus di GOR nanti. Nabila pun tetap disana dan sekarang ini dirinya melanjutkan makan, ia masih bersama dengan yang lainnya dan mereka baru beranjak dari kantin lima menit sebelum acara dimulai. Tampak kini mereka melihat GOR sudah benar-benar ramai. Bahkan untuk masuk ke dalam GOR juga mengantri. "Ishh gimana nih, pakek ngantri buat masuknya." ujar Nabila kepada Vano dan Mark. Namun mereka berdua seperti tak ada salah sama sekali. "Udah deh tenang aja Nab, serahin ke kita. Emangnya pintu masuk GOR cuma satu? Tenang lah Lo pada kan pakek jalur dalem jadinya aman. Kuy ikut gua pakek jalur dalam." ujar Vano dan mereka pun berjalan memutari GOR, mereka lewat pintu samping GOR yang ditujukan untuk panitia dari acara. Tak ada yang menanyai mereka karena mereka semua disana sibuk, yang penting ada anak Pleton masuk, mereka juga bisa masuk sekarang ini. Kini Nabila dan yang lainnya sudah sampai di depan panggung. Ya, mereka ada di depan panggung langsung yang bahkan orang-orang yang lewat dari pintu utama tidak bisa ada disana meskipun mereka sudah berada disana dari tadi. Itu semua karena di sana terdapat sekat yang tidak bisa mereka lewati. Jadinya hanya orang-orang Nyang masuk dari pintu samping saja yang bisa ada disana. Makanya tadi Vano dan Mark sangat yakin jika mereka bisa berada di depan. Ternyata ini caranya, lewat jalur dalam dan bersama mereka. "Wah sumpah gila, thanks for you guys. Gara-gara Lo pada gua, Raras sama Hasna bisa ada di paling depan woy. Gila ya Lo pada, untung aja tadi gua ketemu sama kalian. Coba kalo ga, udah di belakang dah paling gua sama mereka." ujar Nabila kepada Vano dan Mark, mereka pun mengangguk. "Halah Lo pada kayak sama siapa aja sih, sama gua juga ga perlu lah kayak gitu." ujar Mark. Mereka pun sekarang sudah melihat ke depan karena memang sudah akan dimulai pentas seninya. Nabila sudah tak sabar. Sementara itu, Naka masih berkumpul dengan teman-temannya. Karena ia tidak jadi nonton dengan Nabila, jadinya ia memilih untuk berkumpul dengan teman-temannya. Mereka sedang membahas tentang sekolah yang kemarin mengajak mereka untuk fighting atau tawuran. Namun mereka memang belum memberi kejelasan, belum memberi jawaban ke sekolah itu. "Jadi mau gimana ini? Kita terima apa ga Ka?" tanya Gleo kepadanya. "Gua juga masih bingung, masih mikir juga karena sebenarnya ga terlalu penting. Alasannya mereka ngajak fighting juga buat gua terlalu kekanak-kanakan sih. But kalo menurut Lo semua gimana?" tanya Naka ke mereka. "Gua sih setuju sama Lo Ka, karena ga banget sih. Tapi ya kali aja ada yang mau ngasih tahu apa yang bisa ngebuat ini jadi penting dan pantas buat diiyain. Karena kalo ngomongin tentang harga diri, kayaknya harga diri mereka yang udah jatuh banget karena mereka ngejak kita fighting cuma karena hal yang bener-bener sepele." ujar Aksan. Mereka pun setuju dengan hall itu dan akhirnya semua setuju untuk tidak menyetujuinya. Namun mereka tidak menyetujui bukan karena mereka tidak berani, tapi karena tidak mau sia-sia. Nanti tenaga mereka hanya akan terbuang sia-sia jika mereka menyanggupi untuk melakukan tawuran dengan alasan yang tidak jelas. Akhirnya mereka sudah mengirimkan balasan itu kepada pihak sekolah lain. "Woy sekolah Lo ga pernah gagal ya kalo ngadain pensi." ujar Nabila. "Hahah jelas dong, kalo masalah pensi kita ga usah ditanya. Ga ada lawannya Nab. Paling meriah pokoknya kita." jawab Mark tersebut. Mereka ikut menyanyi dengan penyanyi dan mereka juga membuat i********: story. Baik Nabila, Raras, Hasna, Mark, Vano dan teman-temannya yang lain kini sedang membuat story. Story tersebut pun terlihat sangat meriah juga. "Hallo guys, lihat nih sama siapa kita. Apa Nab? Caci maki saja diriku bila itu bisa membuatmu..." nyanyi mereka mengikuti lagu yang dinyanyikan itu. Mereka telah memposting hal itu juga dan postingan insta story itu akhirnya sampai di Naka karena teman-teman Naka ada yang sedang membuka i********: dan kebetulan membuka story dari Nabila dan teman-temannya. Kini ia pun mengatakan kepada Naka tentang apa yang ia lihat. "Nabila ke Pleton ya Ka?" tanya Darius membuat Naka menatapnya. "Hah? Gua sih tadi ga tanya ya dia mau kemana soalnya sama temen-temennya sih. Emangnya dia di Pleton? Ngapain?" tanya Naka tersebut. "Kalo menurut insta storynya sih dia masih di Pleton. Lah Lo ga tahu kalo sekarang ada bazar sama pensi disana. Nih lihat." ujar Darius memperlihatkan video Nabila dengan teman-temannya. Tak lupa juga dengan Vano dan Mark. "Ohh sama Vano dan Mark ya, kalo sama mereka mah aman. Mereka ga bakalan macem-macem juga sih. So santai aja lah." ujar Naka kepada mereka. "Iya sih mereka berdua kan juga temen Lo, jadi ga mungkin lah ya. Kecuali kalo besok-besok." ujar Darius diangguki oleh Naka yang masih melihat video itu. Sebenarnya ia merasa sangat cemburu tapi ia diam saja. "Iya, setelah gua putus sama Nabila bisa aja mereka pacaran sama Nabila. But it's okay, lagi pula putus sama Nabila juga ga buat gua nantinya bakalan jauh sama dia." jawab Naka dengan yakin karena memang semua mantan Nabila masih menjalin hubungan pertemanan yang baik dengannya. Nabila masih have fun disana, ia benar-benar tak bisa membayangkan bagaimana jika dirinya tadi memilih untuk menonton bersama dengan Naka, pasti tidak akan seseru ini. Untung saja tadi teman-temannya juga memberi tahu diri ya dan mengajaknya jadinya sekarang ia tidak merasa menyesal. Saat ini Nabila masih di GOR dan mereka sedang duduk karena para band pun juga sedang istirahat. Mereka haus jadi mereka keluar dahulu untuk mencari minum, lagi pula mereka juga butuh udara segar untuk dihirup juga. Sekarang ini tampak mereka sudah membeli es, mereka membeli es teh yang paling dekat dengan GOR. Setelah mendapatkan es teh tersebut mereka pun kembali ke dalam GOR lagi dan duduk kembali disana karena mereka tidak mau tertinggal sedikit pun. Mereka tidak mau terlambat mendengarkan. "Nabila, woy Lo disini juga?" tanya Ashila yang merupakan salah satu teman Nabila saat SMP. Nabila pun menengok ke belakang, ternyata Ashila ada di belakang sekat. Karenanya ia pun kini berjalan ke arah sekat itu. "Woy Ashila, Lo dah lama ga keliatan. Akhirnya keliatan juga. Kemana aja Lo Shil. Kangen bener gua sama Lo. Oh hai guys." ujar Nabila saat ia melihat ada teman-temannya Ashila juga yang ternyata sedang melihatnya saat ini. "Gua pindah, disana ada mantan gua. Ya Lo tahu sendiri kan gua bukan Lo yang bisa akur sama mantan. Jadinya ya pindah gua hahah." ujar Ashila. Yang dimaksud pindah disini adalah pindah bar tempat biasa mereka bertemu. Maka dari itu Nabila sangat lama tidak bertemu dengan Ashila, ternyata pindh. "Pantes sih gua ga pernah ketemu Lo, sekalinya ketemu malah disekolah orang ya hahaha." ujar Nabila. Mereka mengobrol sebentar sampai akhirnya band pun sudah bersiap untuk bernyanyi lagi. Kini Nabila berpamitan kepada Ashila karena ia ingin maju ke depan lagi, Ashila tampak mengangguk. Nabila sudah bergabung dengan teman-temannya lagi, mereka pun sama seperti tadi yang ikut bernyanyi dan having fun disana sampai dua jam kemudian acara itu selesai. Ini sudah sore dan Nabila, Hasna serta Raras pun berpamitan kepada Vano, Mark dan teman-temannya karena akan pulang. "Guys thank you so much ya. Kita beneran terhibur banget deh disini. Kalo gitu gua, Raras sama Hasna balik dulu ya. Dah sore juga." ujar Nabila. "Oke siap Nab, yok gua anter sampai ke parkiran." ujar Mark karena Vano tidak bisa ikut mengantar, ia dipanggil oleh panitia lain untuk membantunya. Mereka pun sekarang sudah berjalan menuju ke parkiran sembari mengobrol bersama. Raras dan Hasna juga mengucapkan terimakasih lagi kepada Mark karena berkat Mark mereka bisa melihat dari depan sendiri. "Hahah santai aja guys, pokoknya kalo ada acara disini lagi Lo pada tinggal panggil gua aja biar ada jalur dalamnya." ujar Mark kepada mereka. "Siap deh kalo itu mah, ya udah ya Mark gua balik dulu ya." ujar Nabila dan Mark mengangguk. Sekarang ini mereka sudah masuk ke dalam mobil dan mereka bertiga meninggalkan SMA Pleton untuk pulang ke rumah.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD