5

1600 Words
Nabila sudah menuju ke pulang, rencananya Raras dan Hasna memang mau main di rumah Nabila makannya mereka pun juga ikut Nabila pulang. Di jalan mereka sempat beberapa kali mampir untuk membeli makanan dan minuman yang nantinya akan mereka makan dan minum di rumah Nabila. "Kurang apa ya ini?" tanya Hana yang tengah melihat beberapa makanan yang ada di dekatnya itu. Ia masih berpikir apa yang kurang dari ini semua. "Fix sih gua tahu, ini mah kurang minumannya. Gas Boba apa SB." ujar Raras dan mereka kini memutuskan untuk membeli boba saja. Tampak mereka sudah berada di tempat membeli boba. Namun yang turun dari mobil saat ini hanyalah Nabila saja. Nabila pun sudah berjalan menuju ke dalam. Ia sedang mengantri untuk membeli boba sampai tak lama ada yang memanggil. "Nabila.." panggil suara cowok yang saat ini memenuhi telingan Nabila. Nabila pun langsung memutari seisi toko dan gotcha, ia langsung bertemu pandang dengan Hendra dan Leo. Leo ini merupakan salah satu mantan Nabila yang kira-kira saat itu mereka bertahan hanya seminggu berpacaran. "Oh hai, wait ya gua pesan dulu nanti gua kesana." ujar Nabila dan mereka mengangguk. Nabila pun kini sudah memesan bobanya dan ia diminta untuk menunggu karena lagi pula memang sedikit antri. Kini Nabila langsung berjalan ke arah Hendra dan Leo, ia pun ber-high five dengan mereka. Nabila juga kini bertanya bagaimana kabar dari mereka, mereka menjawab bahwa mereka baik. Sebenarnya tadi Nabila mengira mereka masih bersama siapa lagi tapi ternyata mereka benar-benar hanya berdua. "Lo sendirian aja Nab?" tanya Leo kepada Nabila, Nabila pun menggeleng. "Nope, gua sama Raras dan Hasna tapi mereka nunggu di mobil. Biasa lah mau girls time hehehe. Tadi habis dari acaranya SMA Pleton soalnya. Eh kok Lo pada ga kesana sih?" tanya Nabila kepada mereka berdua tersebut. "Wah Lo datang ya kesana, gua sama Leo juga awalnya mau datang tapi ga jadi karena tadi ada tugas organisasi yang harus dikerjakan gitu lah Nab. Jadinya ya ga bisa buat keluar tadi." ujar Hendra menjelaskan hal itu. "Aa pantes kok tadi Lo berdua ga ada, biasanya kan kalian paling semangat tuh kalo kayak gini. Eh iya btw ada event ga di sekolah Lo pada? Gua lagi gila event nih." ujar Nabila kepada Hendra dan Leo tersebut saat ini. "Kalo deket-deket ini sih ga ada Nab, tapi kayaknya bakalan ada cuma kita belum tahu aja. Lo kan tahu kalo suka mendadak gitu." ujar Leo tersebut. "Hahaha iya sih, ya udah lah besok pokoknya kalo ada event apa pun itu call me ya." ujar Nabila berpesan kepada mereka dan sekarang mereka mengangguk. Nama Nabila sudah dipanggil, ia pun pergi mengambil bobanya dan setelahnya ia kembali ke Leo dan Hendra lagi untuk berpamitan pulang. "Guys gua harus balik nih, ntar Raras sama Hasna nungguin gua lama lagi. Bisa-bisa mereka ngamuk. Have fun ya Lo berdua." ujar Nabila tersebut. "Siap Nab, salam ya buat Raras sama Hasna." ujar Leo dan Nabila pun mengangguk. Kini Nabila sudah keluar dari dalam toko menuju ke mobilnya. Ia pun masuk ke dalam dan langsung tanjap gas ke rumahnya sekarang ini. "Weh Nab, kenapa Lo lama banget dah tadi." ujar Raras yang menunggu lama, hal itu juga di setujui oleh Hasna yang kini tampak mengangguk juga. "Oh itu, gua tadi ketemu sama Leo dan Hendra. Ah iya Lo berdua dapat dalam dari mereka tadi." ujar Nabila dan mereka pun paham kenapa Nabila bisa selama itu, pasti karena ia tadi juga mengobrol dulu dengan mereka. Kini Nabila sudah membawa mobilnya menuju ke rumahnya. Tak lama kemudian akhirnya mereka pun sudah sampai di rumah Nabila, saat mereka sudah ada di dalam akhirnya mereka pun berganti pakaian dan kini ia mereka semua sudah melakukan apa yang memang akan mereka lakukan sekarang. "Eh bentar ya guys gua di telfon sama Naka." ujar Nabila ke mereka. "Okay siap santai aja lah sama kita." ujar Raras yang kini sedang makan. Nabila pun tetap disana sembari menyeruput bobanya ia menerima panggilan dari Naka. Tampak Maka sekarang Leh karena panggilannya masuk. "Hallo sayang, kamu udah sampai di rumah?" tanya Naka kepada Nabila. "Udah dong sayang, kenapa emangnya? Tapi aku masih sama Raras dan Nabila sih soalnya lagi makan juga tapi di rumah kok." ujar Nabila menjelaskan. Naka pun mengerti, lagi pula Nabila tidak pernah berbohong. "Iya sayang aku tahu, kalo gitu aku matiin dulu ya. Maaf ya sayang aku ganggu kamu makan." sesal Naka yang merasa sangat bersalah sekarang. "It's okay sayang. No problem. Love you baby." ujar Nabila ke Naka. "Love you too honey." ujar Naka yang setelah itu panggilan mereka pun sudah dimatikan. Nabila kembali makan bersama dengan yang lainnya. "Betah betah deh Lo Nah sama Kak Naka. Dari semua pacar-pacar Lo, eh mantan-mantan Lo maksudnya sekarang. Cuma Kak Naka sih yang paling almost perfect. Siapa coba yang ga suka sama Kak Naka kan?" ujar Hasna. "Hahaha ya doain aja gua nanti bakalan betah dan ga nyantol ke cowok lain deh ya." ujar Nabila kepada dua temannya yang hanya bisa menggeleng. "Kapan-kapan kita ke Caffe baru itu yuk. Yang ada di dekat SMA Pembangunan. Kayaknya enak-enak deh makannya." ajak Hasna kepada mereka berdua dan mereka pun membahas kira-kira kapan mereka akan pergi. Mereka memang kadang merencanakan sesuatu dari waktu yang lama juga. "Okay fix nih ya Minggu depan kita kesana." ujar Nabila ke mereka itu. Sementara itu, sekarang Naka sedang berkumpul dengan teman-temannya yang lainnya. Mereka sedang kumpul di Caffe sembari nongkrong. "Kira-kira Lo berapa lama lagi sama Nabila Ka?" tanya Sabian, temannya. "Anjir ya Lo malah tanya gitu. Ya gua ga tahu lah. Yang penting sekarang nih gua masih sama dia. Ga usah tanya putusnya kapan deh." ujar Naka. "Hahaha ya habisnya sih Lo bikin gua kaget aja, ujug-ujug bilang kalo udah jadian sama Nabila. Siapa yang ga kaget juga Lo kan ga kelihatan kalo lagi Deket sama dia juga." jawab Sabian kepada Naka, mereka pun membahas hal itu lagi. Naka pun sebenarnya juga sering memikirkan sebenarnya berapa lama ia akan berpacaran dengan Nabila. Namun ya ia memang tidak tahu. Bisa berpacaran dengan Nabila saja sebenarnya ia tak menyangka akan jadi. Pasalnya beberapa lelaki yang dekat dengan Nabila pun belum sampai ke pacaran sudah di ghosting terlebih dahulu oleh Ratu Ghosting tersebut. Makanya banyak yang bertanya kapan putus pada Naka. Ia pun juga tak tahu. Saat ini Nabila sedang melihat-lihat instagramnya. Ia memang sering sekali mencari kandidat atau ya bisa dibilang dengan korban selanjutnya lewat instagramnya. Baru ia akan mendatangi tempat yang kira-kira sering di datangi oleh cowok itu semisal Caffe, tempat gym atau tempat yang lainnya. "Lah Nab, Lo kok udah nyari-nyari laki lagi sih? Lo udah mau udahan sama Kak Naka? Baru juga loh." ujar Raras kepada Nabila dengan kaget. "Ya elah Ras, gua kan cuma ngelihat aja. Cuci mata gitu lah. Lagi pula ini mah masih rencana aja, realisasinya kan juga ga tahu. Udah deh Lo lihat aja terus nikmati alurnya hahaha. Dah kayak penulis cerita nih gua." ujar Nabila. "Yee kalo Lo penulis cerita, Lo tuh penulis cerita yang sinting tahu ga. Bisa-bisanya Lo kayak gini ya. Ga ngerti gua sumpah sama Lo tuh. Kek gimana gitu loh." ujar Raras kepada Nabila dan Nabila cengegesan saja. "Pada ngomongin apa sih guys keknya seru bener Lo pada. Eh nanti malam ke Club yuk?" tanya Hasna kepada mereka berdua membuat mereka berdua saling tatap kepada Hasna karena biasanya malah Hasna yang tidak ingin mereka ajak ke Club malam. Tapi sekarang malah dia yang mengajak. "Lo kemasukan setan dugem atau gimana dah Has? Serius nih Lo ngajak kita ke Club?" tanya Nabila menatap aneh ke arah Hasna yang juga menatapnya. Hasna pun terlihat mengangguk dengan penuh rasa semangat. "Enak aja Lo, gua tuh mau nyoba Club yang baru itu loh. Katanya ada makanannya yang enak. Ye lagian gua ke Club juga ga minum tapi makan." ujar Hasna dan akhirnya mereka pun sepakat untuk nanti akan pergi ke Club. Karena nanti mereka akan pergi ke Club, saat ini mereka pun mandi. Ini juga sudah sore jadi mereka harus bersiap-siap mulai sekarang. Nabila mandi lebih dulu dan ia juga selesai lebih dulu. Kini ia menunggu teman-temannya sembari membuka handphonenya. Ia bingung apa ia harus bilang ke Naka atau tidak bahwa dirinya akan pergi ke Club malam bersama dengan Hasna dan Raras. Awalnya ia bingung tapi akhirnya ia pun menghubungi Naka. "Hai Nab, gimana?" tanya Naka kepada Nabila tersebut sekarang. "Hallo Naka, ga aku cuma mau bilang aja kalo nanti aku, Raras sama Hasna mau ke Club malam yang baru itu. Kalo kamu mau nyusul boleh banget, ajak juga teman-teman kamu biar makin ramai hehehe." ujar Nabila tersebut. "Ah iya siap sayang, pasti aku datang." ujar Naka kepada Nabila itu. "Siap deh, kalo gitu aku siap-siap dulu saya sayang." ujar Nabila yang langsung mematikan panggilan tersebut. Setelah telfon dari Nabila itu Naka langsung menawarkan kepada teman-temannya apakah nanti mereka akan ikut pergi ke Club malam atau tidak. Semuanya pun kompak ingin ikut kesana karena memang Club malam itu baru saja buka tepat di hari ini, malam ini. Mereka semua langsung bubar pulang lebih dahulu karena sekarang juga mereka.masih menggunakan seragam mereka. Tak mungkin bukan mereka menggunakan seragam mereka.untuk masuk ke dalam Club malam. Bisa-bisa nanti mereka langsung di giring ke kantor polisi. Naka dan teman-temannya sudah pulang, mereka akan langsung bertemu di Club malam nanti. Nabila melihat teman-temannya sudah selesai mandi dan ia mengatakan bahwa nanti Naka dan teman-temannya juga akan ikut mereka ke Club malam. Raras dan Hasna tidak masalah dengan hal itu, karena malah bagus juga. Mereka nantinya bisa menjaga Nabila, Raras dan Hasna saat berada di club malam karena seringkali memang ada beberrapa lelaki yang tidak memiliki sopan santun disana. Kini mereka sedang bersiap-siap dan berdandan untuk ke club.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD