Darren mengusap rambut Zeline yang sedang memeluk dirinya erat. Mereka memilih berbaring di ranjang king size milik Darren. "Mas Darren masih kesal?" Lagi-lagi Zeline mempertanyakan itu. "Apa kamu tidak tahu kenapa saya kesal?" Darren berhenti mengusap rambut Zeline dan menatap lekat mata istrinya itu. Zeline mengangguk tak yakin. Apa cemburu, ya? batinnya yang tak akan ia suarakan. "Kamu belum berterima kasih kepada suamimu yang jelas-jelas kemarin menyelamatkanmu." Itu hanya salah satu alasan Darren. Sebenarnya ada yang lebih membuatnya kesal. Zeline langsung terbelalak, bodohnya ia, mengapa hal seperti itu bisa lupa. "Terima kasih Mas dan mohon maaf aku melupakan hal penting ini." Zeline terlihat menyesal, matanya berkaca-kaca, padahal suaminya sudah begitu baik, tapi dia tida