Jantung Keke berdegub dengan kencangnya melihat Danar. Dia benar-beanr tidak bisa menyembunyikan rasa penasarannya terhadap apa yang telah terjadi dengan Hardi. “Ada apa?” akhirnya Keke tersadar. Keke merasa harus mengetahui apa yang terjadi dengan segera. Meski dirinya tidak menyukai Hardi namun bagaimanapun kebersamaan mereka dan status mereka menjadikan Keke mulai memiliki rasa simpati kepada Hardi. “Tuan Hardi, Nyonya. Tuan..” kata Danar. Jantung Keke semakin berdegup dengan kencang. Keke berlari ke arah Danar dan mulai mengguncang tubuh Danar. “Ada apa?” tanya Keke. “Tuan sakit, Nyonya.” kata Danar. “Bawa aku kepadanya!” seru Keke. “Tidak. Keke, Hardi itu licik kau bisa saja di bohongi olehnya. Apa kau mau terus dibohongi oleh Hardi?” tanya Danu yang ti