Di luar rumah sakit, Keke sangat sedih dan marah kepada security yang menendangnya keluar dari rumah sakit. Menendang. Kata yang benar-benar bisa mengonotasikan bagaimana dirinya diusir. Dari ruangannya, Hardi membuka gorden mengamati Keke yang sedang jalan dengan gontai di bawah sana. Hardi hanya melihat saja, mengamati apa yang akan dilakukan oleh Keke. Keke pun berjalan keluar dari rumah sakit. Beruntung kedua orang tuanya sedang tidak berada di rumah sakit. Jadi orang tua Keke tidak mendapati dirinya diusir seperti tadi. Kini dia berada di bahu jalan menuju jalan raya, belum jauh dari rumah sakit. "Sial sekali nasibku!" seru Keke dramatis. Keke mengacak rambutnya asal-asalan. "Kenapa Tuhan, kenapa? Aku baru saja ingin bersama suamiku yang tampan luar biasa itu,