WCC 61 – Sebuah Kebetulan yang Manis

1364 Words

Keke menyetop taksi. Dirinya tidak mau kembali ke rumah mamanya karena Keke sungguh tidak memiliki jawaban untuk pertanyaan apapun yang nantinya akan ditanyakan oleh Rina maupun Lukman. Kedua orang tuanya tentu akan melayangkan beribu-ribu pertanyaan jika Keke kembali ke rumahnya tanpa Hardi.   “Biar nanti saja aku menelepon Mama, kalau sekarang terlalu sebentar.” gumam Keke.   “Kita ke mana, Dik?” tanya supir taksi.   Keke melotot mendengar sapaan supir taksi yang di telinganya seperti memanggil dirinya seperti memanggil anak sekolah. Hei. Keke sudah lulus kuliah bahkan sudah menikah. Dirinya ingin dipanggil dengan panggilan dewasa bukan ‘dik’ seperti anak SD.   “Saya sudah menikah, Bapak. Bukan anak SD lagi.” kata Keke. Keke ini mulutnya memang seperti itu, suka lepas kendali, ja

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD