“Mya, pulang kantor nanti aku mau ajak kamu nonton ya, sekalian makan malam bareng.” Suatu sore Arfi mengajak Mya untuk berkencan dengannya. Kata mamanya, menaklukkan hati seorang perempuan itu gampang kok, beri dia perhatian yang tulus, cukup perhatian kecil seperti tanyakan kabar, ajak makan siang atau makan malam bersama, lama kelamaan pasti akan luluh. Berhubung Mya belum juga memberikan jawaban yang pasti, maka yang harus dilakukannya hanyalah membombardir gadis cantik itu dengan perhatian kecil. “Ta.. tapi… ini kerjaan masih banyak Mas.” Tolak Mya halus. Bukannya dia PHP Arfi, tapi jujur dia bingung pada hatinya. Perhatian Daniel padanya akhir-akhir ini semakin membuatnya bingung, pagi hari sudah muncul di depan rumah dan bilang akan menjadi supir antar jemputnya. Arfi pun demikian,