“Kamu digaji berapa di kantornya Bang Sindhu?” Tiba-tiba saja Daniel duduk dengan menghempaskan pantatnya ke kursi dengan keras. Membuat Mya, Sonja dan Randu yang sedang menikmat kopi sore di coffe shop langganan mereka terheran-heran. Sore ini hujan turun dengan derasnya, hingga membuat para pemburu rupiah itu memutuskan untuk kembali ke rumah menunggu hingga hujan reda. “Astagfirullah Dan, dateng-dateng langsung ngomel, bukannya ucap salam. Lu kenapa sih, dari kemarin uring-uringan mulu.” Randu yang terkaget-kaget malah mengomeli Daniel. Si bos tamvan itu duduk dengan mata tajam bak elang mengintai mangsa. Mangsanya tentu saja gadis cantik yang juga bermata tak kalah tajam, alis rapih sempurna, hidung bangir, bibir seksi berpoles gincu warna pink yang menambah seksi dan sepertinya akan