Sampai tengah malam Reynata menunggu kabar, tak muncul juga pesan dari Satria tentang dirinya disana. Reynata gusar, ia ingin sekali menghubungi Satria suaminya namun hatinya enggan. Setumpuk rasa gengsi berkejaran di dalam hatinya. Ia tak mungkin menghubungi Satria, siapa tahu Satria benar-benar sibuk. Siapa tahu Satria tidak ingin di ganggu. Buktinya Satria tak menghubungi dirinya. Satria tidak pernah begini sebelumnya. Ia pasti berkabar sesibuk apapun dirinya. Tapu hari ini, ada apa dengan Satria, mengapa ia seolah lupa dengan kebiasaannya.
Letupan cemburu itu mulai muncul di hati Reynata. Seperti percikan kembang api, sementara masih indah untuk dinikmati, tapi tidak bila percikan apinya mulai membesar. Bukan saja tak indah namun bisa menjadi bahaya bagi yang melihatnya.
Reynata meng
