"Astaga ... lo ngapain sih keliaran malem - malem ... mana krukupan selimut. Gue pikir lo pocong tahu, nggak?" Eve ngomel - ngomel begitu sadar bahwa seseorang yang ia tabrak itu bukan hantu. Hanya manusia menderita yang lebih menderita karenanya. "Lo sendiri juga ngapain malem - malem. Gue pikir lo kunti!" Noah membalas ucapan Eve. "Mana ada kunti secantik gue?" "Lagian ... mana ada pocong seganteng gue?" Eve langsung mencebik. Tapi ia tidak bisa memungkiri. Kan ia sudah sangat mengakui, bahwa Noah memang sangat tampan. Laki - laki paling tampan yang pernah Eve lihat sejak lahir sampai dewasa seperti ini. "Lo kan yang punya apartemen. Lo pasti tahu di mana letak saklar lampu, kan? Tinggal nyalain aja apa susahnya sih? Kalau gue kan tamu. Mana tahu gue letak saklar di rumah lo ini." N