The Lady

1095 Words
Seorang wanita muda yang cantik yang kini tengah terduduk di dalam ruangan itu pun menoleh menatap kedatangan mereka dengan tatapan yang semakin menajam dan menelusuri satu persatu dari mereka yang baru saja masuk ke dalam ruangan tersebut, “Ti fecisti? (what have you done) Who are they??” tanya gadis itu seraya menolehkan pandangannya kearah samping kanan yang ternyata Lud dan Cora pun sudah berada di sana sedari tadi, “Kami melakukan hal yang benar, Nona” jawaban Lud saat itu membuat gadis ini kini menoleh menatapnya cukup tajam, dan hal itu membuat Lud merapatkan kedua bibirnya dan menoleh menatap Cora, seolah meminta bantuan kepadanya yang kini berucap, “Seperti yang sudah kami katakan minggu lalu, mereka adalah targetnya”jelas Cora di sana, dan hal itu membuat gadis yang dipanggil Nona oleh mereka pun beranjak dari kursinya dan berjalan menghampiri mereka bertujuh yang kini menundukkan kepala memberi hormat, atau setidaknya mereka merasa seperti sedang di interogasi oleh seorang guru. “Not they … but him” ucap Nona itu seraya menoleh menatap Nathan yang kala itu berdiri di ujung sana, mendengar dan menyadarinya membuat Nathan kini menoleh menatapnya yang berjalan dengan cepat menghampirinya, “Uahh … kau hebat dalam menebak yah!” puji Lud di sana, dan hal itu membuat Nona menoleh menatapnya seraya mengumpat dengan berucap, “Karena dia adalah satu-satunya orang yang menutupi wajahnya bodoh! Jika kau memberikan mereka semua topeng maka aku akan kesulitan menebaknya!” sindiran kejam yang dilontarkan oleh Nona saat itu membuat Lud mengangguk dan menunjukkan senyuman yang memperlihatkan giginya dengan terpaksa, ia merasa cukup kesal karena harus menerima sindiran kejam tersebut, namun  ia hanya bisa pasrah karenanya. Kedua mata Nona itu kini kembali menoleh manatap Nathan yang sedikit risih karenanya, ia berusaha untuk menghindari tangan dari sang wanita yang kini hendak meraih topengnya. Namun, merasa bahwa lelaki itu tidak ingin menunjukkan wajahnya membuat Nona itu tersadar bahwa maid dan pelayan lainnya masih berada di sana dan hal itu membuatnya mengurungkan niatnya dan menoleh menatap Cora yang kemudian berucap, “Maid … pengawal, pergi tinggalkan ruangan ini!” titah Cora, dan hal itu membuat mereka yang berjaga dan berdiri di sana pun dengan serempak memberi hormat dan pergi meninggalkan ruangan tersebut, dan ketika pintu itu tertutup Nona kembali meraih topeng dari Nathan, namun kali ini dengan gerakan yang cepat hingga Nathan terkejut karena ia tidak cepat dalam menahan topeng tersebut. “!!!” kedua mata mereka bertubrukan saat ini, dan Nathan bisa melihat dengan jelas bahwa gadis yang kini berdiri tepat di depannya pun terkejut ketika melihat rupa nya saat ini, dan hal itu membuat Nathan pun berani bertanya dengan pelan, “Apakah aku semirip itu dengan target mereka, sehingga kau terkejut hingga seperti ini?” dan pertanyaan yang dilontarkan oleh Nathan saat itu membuat Nona tersadar dan melangkah mundur sebanyak dua kali dengan lemas, dan dirinya pun nyaris terjatuh di sana, namun beruntung karena Nathan sigap hingga menahan kedua lengan Nona agar tetap berdiri di sana. Kedua pandang Nona kini kembali menoleh menatapnya dan kemudian berucap, “Siapa kau?!” tanya Nona itu dengan nada yang cukup lantang di sana, seolah ia benar-benar terkejut setelah melihat rupa dari Nathan. Nafas dari Nona semakin memburu dan ia dengan segera menyingkirkan tangan Nathan yang kala itu menggenggamnya, melihat hal itu membuat Lud dan Cora berlari menghampirinya yang kini memutar dan menangis di sana. “Kenapa harus ada orang sepertinya di sini?” tanya Nona kepada Lud yang kini mengenggam kedua bahunya dan kemudian berucap, “Tenanglah … tenanglah Nona!” itulah ucapan yang dikatakan oleh Lud kepada Nona yang kini wajahnya berubah menjadi pucat dengan keringat dingin yang mengucur di pelipisnya. Shock … satu kata yang bisa digambarkan dan ditebak oleh Nathan kepada gadis yang kini diberikan semacam semprotan asma di sana. Gadis itu shock melihat Nathan … sehingga membuat mereka bertujuh memiliki pemikiran yang sama. Semirip itu kah Nathan dengan sang target?. itulah pertanyaan yang hinggap di dalam kepala mereka saat ini. “Katakan bahwa kalian menipu ku” ucap Nona kepada Lud dan Cora yang kini mengerutkan dahinya dan kemudian berucap, “Tak ada yang menipu mu, dia nyata dan kau melihatnya sendiri, Nona!” ungkap Cora dan hal itu membuat gadis yang dipanggil Nona itu terlihat menghelakan nafasnya cukup keras di sana, dan akhirnya mengangguk mengiakan, “Okay … just give me one minute untuk mencerna semua ini” mendengar permintaan yang dilontarkan oleh sang Nona membuat Lud dan Cora mengangguk mengiakannya, dan hal itu membuat Cora membopong sang Nona untuk pergi dari ruangan tersebut meninggalkan ketujuh orang bersama dengan Lud di sana. “Okay … so, kurasa kita tidak bisa berbicara dengannya untuk saat ini, jadi ku sarankan kalian untuk kembali ke kamar dan kita akan berbincang dengannya di hari esok” jelas Lud kepada mereka bertujuh, dan sebelum Lud pergi meninggalkan mereka, Julio segera saja bertanya di sana dengan berucap, “Wait! Bagaimana dengan penonton kami besok?? kami memiliki jadwal konser di sini”terang Julio kepada Lud yang kini terkekeh dan kembali menoleh menatapnya, “Seriously?? dengan semua penjelasan kami tadi itu belum sampai ke otakmu??” tanya Lud kepada Julio yang kini mengerutkan dahinya cukup kesal dengan ucapan yang dilontarkan oleh Lud, “Satu pertanyaan yang ingin kutanyakan kepadamu Lud” sebuah perkataan yang terlontar dari Josh saat itu membuat Lud kini menoleh menatapnya yang kini mulai bertanya, “Kenapa di tv tidak ada pemberitaan mengenai ledakan hotel?? dan kenapa tidak ada pemberitaan mengenai kami?” tanya Josh kepada Lud yang kini menghela nafasnya dan kemudian berbalik menghadap ke arah mereka bertujuh dan kemudian berucap, “Dude! Mereka semua adalah pihak pemerintahan, tidak ada yang tidak mungkin bagi mereka untuk di lakukan” jelas Lud kepada mereka yang kini mengerutkan dahinya belum mengerti dengan ucapan dari Lud, dan hal itu membuatnya menghelakan nafas dan kembali berucap, “Kedatangan kalian adalah rencana dari pemerintahan … tiket yang dibeli bukanlah dari penggemar kalian … dan bahkan orang-orang di sini tidak mengetahui kalian! Kalian di jebak dari awal, pemerintahan meminta pihak penyelenggara untuk mengundang kalian dan mereka bersekongkol hanya untuk menangkapnya! So, wake up please!! kalian harus bisa berpikir kritis … nyawa kalian sangat terancam saat ini, jadi ku mohon .. ikuti semua aturan di sini, dan tolong jangan melaporkan ini kepada pemerintahan kalian .. karena perang bisa saja terjadi jika kalian melakukannya” ucap Lud panjang lebar, dan hal itu membuat mereka termenung di sana dan kemudian tersadar bahwa mereka memang dalam bahaya yang besar saat ini, dan hal itu membuat Nathan merasa amat bersalah karenanya. …  To be continue
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD