Mengajak Bercinta
Laura sedang menangis, dia berada di diskotik dan sedang menunggu pesanan minumannya datang. Dia ingin mabuk karena dia ingin melupakan suaminya yang sedang berseligkuh dengan wanita lain. Datanglah seorang pria muda yang bernama Rendra, dia tertarik pada Laura wanita cantik yang duduk seorang diri di sudut diskotik.
"Hey cantik sendirian saja, mau berkenalan denganku tidak? kamu sedang sendirian." ajak Rendra.
"Boleh! Hanya saja aku sedang badmood. Duduk saja di sebelahku. Aku sedang menunggu minumanku yang belum datang, kenapa juga lama sekali?" jawab Laura dengan sinis.
"Aku Rendra kamu siapa?" ucap Rendra sambil duduk di sebelah Laura sambil menarik dan menjabat paksa tangan Laura.
"Aku Laura, untung sudah datang ini botol wine-ku. Aku ingin mabuk," Laura saat itu langsung menyambar minuman botol di meja itu lalu segera meminumnya.
"Hey wanita, kamu tidak salah pesan minuman? Dasar wanita gila. Mau mabuk banget ya?" tanya Rendra.
"Diam-lah! Tolong temani aku mabuk dan hibur aku. Beri aku kehangatan malam ini saja. Please aku mohon! b******k! Kalian berdua b******n dan kalian selingkuh di belakangku," kata Laura sambil dia menangis karena dia mulai mabuk.
"Laura, kamu kenapa?"tanya Rendra.
"Sayang, ayo kita ke hotel! Puaskan aku malam ini, aku sudah siap." ajak Laura lalu dia memeluk Rendra pria muda dan tampan yang baru di kenalnya di diskotik malam ini.
"Tentu saja aku mau. Kamu seorang wanita cantik yang begitu menggoda."
Rendra lalu mengendong Laura yang sudah menghabiskan wine satu botol dalam hitungan menit. Laura mabuk dan dia hanya bisa ikut Rendra ke hotel yang dekat dengan diskotik Glamour itu.
Rendra mengendong Laura, lalu menuju Hotel Royal Sweet. Dia memesan kamar langsung pada resepsionis. Rendra malam itu membawa Laura ke kamar hotel nomor 505 dan langsung membaringkannya di atas ranjang.
"Sayang sentuh aku," pinta Laura.
"Kamu tahu siapa aku?"
"Kamu Rendra, meskipun bayanganmu ada 4 saat ini dan aku tahu aku mabuk. Aku masih ingat, kamu pria tampan yang tadi mengajakku berkenalan di diskotik beberapa menit yang lalu," jawab Laura sambil memeluk rapat Rendra.
"Baiklah! Malam ini kamu milikku wanita cantik bernama Laura."
Laura malam hari itu hanya ingin melupakan foto mesra suaminya dengan selingkuhannya. Dia hanya ingin bisa b******u mesra dengan pria yang selain suaminya. Dia ingin membalas perselingkuhan suaminya.
Rendra mulai melepaskan satu persatu baju Laura. Rendra semakin memuncak nafsu birahinya saat melihat tubuh Laura wanita yang baru dia kenal satu jam yang lalu. Dia menciumi setiap inci dari tubuh Laura. Laura mengerang dengan nikmat karena Laura dalam kondisi mabuk.
"Aku akan memuaskan-mu malam ini." kecup Rendra di kening Laura.
"Apa ini rasanya bercinta? Suamiku tidak pernah menyentuhku."
"Kamu ternyata sudah memiliki suami. Kenapa kamu masih suci?"
Laura tidak menjawab Rendra kepalanya pusing karena mabuk, dia langsung tertidur pulas setelah mereka bercinta. Rendra juga tidak habis pikir kenapa bisa dia kepincut wanita cantik yang sepertinya dia sudah mempunyai seorang suami. Malam itu masih jam sebelas malam. Dia tidur di dekat Laura dan memeluknya dengan erat.
Pagi hari telah tiba, mereka masih tertidur lelap dan masih saling berpelukkan satu sama lain. Rendra Subagiyo adalah anak kedua dari pemilik perusahaan PT. Company Subagiyo Group. Dia tampan dan masih muda, dia lulusan terbaik karena dia pintar. Dia lulus kuliah hanya 2 tahun saja karena dia pintar.
Dia anak kedua dan dia sangat kaya raya. Wajahnya tampan karena mamanya orang Amerika dan papanya orang Jawa. Rendra memiliki tubuh yang atletis dan tinggi, hingga membuat banyak wanita jatuh cinta ke dia meskipun umurnya masih muda.
Tuan muda yang selalu menarik perhatian semua orang, malam itu dia begitu tertarik dengan wanita yang tidak sengaja bertemu degannya di diskotik sampai terlibat cinta satu malam.
"Kenapa kepalaku begitu pusing? Ini dimana? Aku ingat semalam aku mabuk. Arghh... Hey kamu siapa?" Laura kaget dia melihat seorang pria di sebelahnya yang memeluk dirinya dan mereka sama-sama tidak memakai satu helai benangpun.
"Kamu sudah bangun ya?"
"Apa yang kamu lakukan padaku? Cepat jawab!" suruh Laura sambil memukul badan Rendra.
"Kamu pakai-lah baju dulu. Sakit jangan begini!
Hei kamu wanita kurang ajar. Kamu sendiri yang memintaku untuk memuaskan kamu di ranjang. Semalam kamu ke-enakkan sampai kamu ketiduran." Rendra marah dan dia mencengkram dagu Laura
"Apa? Aku yang mengajakmu bercinta? Itu tidak mungkin. Lepaskan tangan kamu! Ini begitu sakit."
"Dasar wanita pelupa. Baiklah! Aku akan melepaskan kamu. Kamu mandilah dan segera pergi dariku."
"Minggir sana! Aku mau mandi dan kenapa bajuku sobek semua? Bagaimana aku bisa pulang? Kamu kurang ajar sekali."
Laura terbangun dari tidurnya, dia menatap semua tubuhnya penuh dengan bekas cupang. Dia itu seorang istri yang masih belum bermalam pertama dengan suaminya. Laura menangis dan dia meronta-ronta memukuli pria yang lebih muda darinya itu.
Laura menangis dan berteriak histeris karena kebodohannya sendiri mabuk di diskotik berujung sial. Saat itu juga pria yang baru dia kenal dan dia temui itu langsung memeluk dirinya yang masih belum mengenakan baju.
"Aku akan bertanggung jawab padamu. Ini juga kesalahan kamu." Rendra mencoba mengingatkan kembali kejadian semalam.
Untuk sementara waktu Laura tidak marah lagi, karena dia merasa bersalah juga. Dia sendiri yang mabuk semalam. Dia mendorong tubuh Rendra hingga dia jatuh dari ranjangnya. Laura berdiri dan mencoba untuk kabur, tetapi Rendra menariknya kembali.
Rendra baru kali itu melewati satu malam yang begitu mengairahkan sepanjang hidupnya meskipun dengan istri orang. Rendra tidak menyesal karena istri orang lain itu cantik dan dia juga ternyata masih perawan.
"Kamu yang penggoda. Aku ini istri orang kenapa kamu mau tidur denganku?
"Kamu itu istri murahan. Sudah tahu sudah punya suami tetapi masih saja mengajak pria lain tidur denganmu," hardik Rendra.
"Kamu itu pria muda kurang ajar! Aku benci kamu." Laura memukul d**a Rendra lagi.
"Aku sudah bersabar padamu. Diam-lah! Aku akan memesankan baju ke resepsionis. Aku akan pergi, kamu itu hanya istri orang yang kesepian." Rendra langsung pergi begitu saja meninggalkan Laura.
Laura pagi itu dia langsung mandi dan dia menggosok seluruh tubuhnya karena merasa tubuhnya begitu kotor. Dia menangis sedih dan dia merasa bersalah karena dia memberikan kesuciannya pada pria lain. Dia tahu suaminya sedang berselingkuh dengan wanita lain tetapi dia tidak seharusnya melakukan perbuatan hina juga.
Setelah mandi di ke luar dari kamar mandi dan tiba-tiba ponsel Laura bergetar dan suami Laura menelponnya. Laura menerima panggilan ponsel itu dengan nada ketakutan.
"Kenapa kamu tidak pulang ke rumah? Kamu sedang ada dimana?"
"Aku... aku akan pulang sekarang, Brian."
'Apa yang harus aku lakukan? Kenapa bisa aku bodoh sekali? Aku harus kembali ke rumah suamiku. Aku tidak mau ketahuan dia kalau aku tidur dengan pria lain. Aku masih mencintai dia meskipun dia telah berselingkuh.' batin Laura.