Wajah yang sangat Vivian benci namun disaat bersamaan wajah itu pula yang paling ia rindukan. Mata yang selalu menunjukan kehangatan, senyum yang selalu membuatnya tenang kini berada dihadapannya. Berbagai cara Vivian lakukan untuk melupakan Alex dari pikiran dan hatinya, selama itu pula Vivian mencoba pergi sejauh mungkin dari jangkauan Alex. Namun nyatanya, usahanya selama ini hanya sia-sia. Vivian masih terteguh menatap mata yang ia rindukan, tubuhnya bergetar hebat, tangannya terkepal kuat menahan air mata yang akan menetes di pelupuk matanya. Vivian mundur beberapa langkah sebelum akhirnya ia berlari sekuat tenaga untuk menjauhi Alex. "Vivian," suara Alex tertahan, ia yakin gadis yang ia cintai itu sangat membencinya. "Maafkan aku" batin Alex ketika punggung Vivian hilang di hin