Penyesalan
Suara dentuman musik menggema, semua orang hanyut dalam alunan musik yang dibawakan oleh seorang dj dan melenggak lenggokan tubuh mereka sesuai irama musik. Banyak orang datang ke club untuk melepas penat, atau mengubur masalah yang mereka hadapi dengan menenggak berbagai minuman yang memabukkan.
Namun suara riuh yang menggema seisi club tak terdengar sama sekali oleh Vivian, pandangan mata yang kosong serta pikiran yang mulai mengingat lagi kisah cinta yang indah namun berujung pengkhianatan.
Menyesal Iya, Vivian sangat menyesal karena telah memberikan harta berharga yang ia jaga kepada Alex. Laki-laki yang sangat di cintai Vivian namun ia malah menghamili wanita lain dan menikah dengan wanita tersebut.
*ciks.
Vivian berdecak dengan senyum menyakitkan dan meminum segelas vodka yang dari tadi ia pegang. Hanya penyesalan yang selalu menyelimuti hatinya. Namun ia akan melampiaskan kekecewaannya dengan melakukan one night stand dengan pria yang akan membayarnya.
Iya meski Vivian melampiaskan kekecewaannya dengan melakukan one night stand, namun ia tidak membiarkan tubuhnya di jamah partnernya secara gratis. Nama Vivian pun sangat dikenal dikalangan CEO muda atau pebisnis lainnya, bahkan ia dijuluki sebagai Queen Seks
"Bengong aja, yuk keruangan VVIP ada mangsa baru!" titah Mika yang seketika membuyarkan lamunan Vivian.
"Kemana Mia?" tanya Vivian yang masih celingukan mencari sahabatnya itu.
"Mia sedang menemani tamu VVIP kita, ku dengar dia sedang mencari wanita yang bisa memuaskan hasrat gila atasannya," seketika smirk muncul dibibir Mika
"Kalian urus saja, aku sedang tidak ingin bermain," tolak Vivian dan langsung pergi dari mejanya. Namun tangannya ditarik Mika dan langsung membawa paksa Vivian keruan VVIP.
"Aku akan menghabiskan waktu seminggu di sana, dan aku ingin kau siapkan wanita yang bisa memuaskan ku hingga aku kelelahan," sambungan telepon dimatikan dan seketika smirk muncul dari bibir manis Luca.
Luca Alvero merupakan seorang milioner berparas tampan yang digilai oleh banyak wanita. Meski usianya sudah 32 tahun, namun ia belum juga menikah atau pun memiliki kekasih. Luca hanya fokus dengan pekerjaannya, dan sesekali ia akan menyalurkan hasratnya kepada tiga atau lima psk sekaligus.
Meski begitu, Luca tidak pernah berciuman dengan psk, ia hanya akan mengijinkan mereka memainkan miliknya dan tidak membiarkan lolipopnya dihisap oleh mereka. Luca akan langsung menghantam mereka tanpa ampun, bahkan ada beberapa psk yang kapok bercinta dengan Luca.
Dilain tempat
Vivian hanya mendengarkan cerita Daniel tanpa berkomentar apapun. Sedangkan Mia dan Mika terlihat antusias dengan celoteh Daniel tentang Luca. Daniel merupakan asisten pribadi sekaligus sahabat Luca, ia selalu datang lebih awal ketempat yang akan dikunjungi oleh atasannya tersebut dan memastikan sesuai selera atasnya.
Tanpa basa basi, Vivian langsung berdiri dan beranjak pergi meninggalkan Mia, Mika dan Daniel.
"Hey, kamu mau kemana?" tanya Mia dan menghentikan langkah Vivian
"Toilet," Vivian langsung membuka pintu dan menutupnya kembali.
Sebenarnya Vivian tidak ke toilet, ia hanya bosan dengan celoteh Daniel dan merasa buang-buang waktu saja. Vivian pun langsung keatas menuju ruangannya. Club xxx merupakan milik Vivian, ia mendirikan club tersebut dari uang-uang yang ia peroleh dari partner one night standnya.
Meski sebenarnya ia sama seperti seorang psk yang meminta bayaran. Namun Vivian selalu selektif dalam memilih partner one night standnya. Ia akan mencari tau latar belakang pria yang akan menjadi partnernya sebelum menguras habis uangnya serta memastikan kalau mereka masih lajang.
Club xxx tak hanya menyediakan minuman beralkohol saja, tetapi juga psk. Vivian sangat hati-hati dengan psk yang akan bekerja kepadanya. Ia akan mengecek kesehatan serta kenyamanan para psk Tak hanya itu, Vivian juga memberikan tempat tinggal untuk mereka.
Kebanyakan psk yang bekerja kepada Vivian merupakan wanita yang dikhianati oleh kekasihnya serta korban pelecehan seksual. Meski begitu, Vivian hanya bekerja dibalik layar, semua masalah club di urus oleh Mika dan Mia.
"Tuk.tuk.tuk boleh kami masuk," tanpa menunggu jawaban pemiliknya, Mika dan Mia pun masuk keruangan Vivian.
"Vi ini tambang emas kita," celoteh Mika tanpa menghiraukan wajah Vivian yang masih tenggelam dimeja.
"Ayolah Vi, kita harus menyeleksi karyawan kita agar pengunjung disini puas" sambung Mia yang mulai mengusap-usap kepala Vivian, hal itu Mia lakukan untuk merayu Vivian.
"Kau tau Vi, mereka akan membayar kita berapa pun yang kita minta bahkan mereka sanggup memberikan 1M jika karyawan kita bisa memuaskan Luca," celoteh Mika yang mulai kesal dengan sikap Vivian.
"What?" Vivian langsung bangun dan berdiri menatap Mika dengan tatapan yang sulit diartikan.
"Biar aku saja yang turun tangan membereskan Luca," jawab Vivian yang seketika memunculkan smirk yang membuat Mika dan Mia bergidik melihatnya.
Vivian pun langsung membuka laptopnya dan mulai mencari informasi mengenai Luca Alvero. Tak hanya mencari informasi dari internet, Vivian juga mencari tau tentang Luca kepada relasinya yang pernah memberikan jasa psk kepada Luca.
"Selamat datang Mr. P," seutas smirk muncul dari bibir cantik Vivian.