When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
New York Menatap wajah Vivian di layar ponselnya merupakan salah satu cara Luca meluapkan rasa rindunya kepada Vivian. Ia kembali mencoba menghubungi ponsel Vivian, namun nomor Vivian sudah tidak aktif. Luca melempar ponselnya hingga layarnya retak, melempar semua barang yang ada dikamarnya. "Arrggggg....apa yang harus aku lakukan Vivian, aku tidak bisa menghianati ibu ku sendiri" lirih Luca. Pagi-pagi sekali Luca sudah datang ke kantornya, ia mulai mengerjakan pekerjaannya yang sudah beberapa minggu terbengkalai. Drttt... Ponsel bergetar, "Hallo mom" Luca apa kamu tidak merindukan ibumu ini "Emmm...aku sedang sibuk" Nanti malam luangkan waktumu datanglah kerumah, tidak ada penolakan Luca "Iya aku akan datang" panggilan terputus sepihak, Luca sengaja mematikan panggilan sarah k