"Melamun?" Ajeng tersentak kaget, Yuda sudah duduk di sampingnya, meraih bahunya, lalu mengecup keningnya. "Aku mencintaimu" bisik Yuda lembut, tapi terdengar mantap. Hati Ajeng berdesir, ia merasa cara Yuda mengucapkan 'aku mencintaimu' kepadanya, sama persis dengan cara Yuda saat mengucapkannya pada Yuki. Hanya bedanya, Ajeng mendengar ungkapan cinta Yuda, sedang Yuki tidak. 'Apa Mas Yuda memendam sendiri cintanya pada Yuki? Tahukah Yuki kalau Mas Yuda mencintainya? Ataukah Yuki tahu, tapi menolak cinta Mas Yuda? Hhhh apakah pantas jika hal ini kutanyakan langsung pada Mas Yuda? Tapi bagaimana kalau dia marah? Lagi pula tidak ada salahnya kalau Mas Yuda mencintai Yuki. Mereka suami istri, tapi bagaimana...' "Melamun lagi, apa yang kau lamunkan, Dek?" Yuda menjawil hidung Ajeng. "Ma