22. Tabur Tuai yang Mulai Dirasakan

1407 Words

“Jika kehamilan hanya membuatmu bersedih apalagi sampai stres, ... aku enggak pengin kamu hamil!” ucap Daniel kepada sang istri yang ia dapati berlinang air mata sambil mengucek pakaian di kamar mandi. Setelah mengetahui dirinya belum hamil, dan malah mens, Violita yang sempat bersemangat akan mengabarkan kehamilannya dalam waktu dekat memang berakhir down. Violita tampak sangat kecewa kepada dirinya sendiri. Karena pada kenyataannya, Violita yang meski seorang bidan, juga hanya wanita biasa. Ditambah lagi, tampaknya efek mens memang lebih sensiti.f dari dampak kehamilan. Belum lagi, hidup Violita benar-benar kelam. Karena keluarga yang harusnya menjadi sumber kebahagiaan sekaligus kehangatan, malah selalu menjadi sumber luka. Fatalnya, pak Nendar amat sangat keras kepala. “Kamu terlalu

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD