"Maaf ..." Pak Raja memelukku erat sekali. Menghadirkan helaan napas dalam cemas di hatiku. Aku sungguh takut semakin mencintainya. "Aku tidak apa-apa Pak." Perlahan aku bangun, dan menegakkan diri. Pak Raja memutar diri ke arah Mbak Lysa. "Kamu boleh saja benci pada saya. Tapi jangan libatkan Ratu pada apa pun!" Pak Raja meraih tanganku dan menarikku ka arah parkiran. Dalam diam aku melirik Mbak Lysa, dan dia terdiam dengan sorot mata yang tidak bisa aku artikan. "Maaf. " sekali lagi Pak Raja mengatakan maaf, seolah kesalahannya besar sekali padaku. "Aku tidak apa-apa, Pak. Aku hanya sedikit kaget saja. Maaf, saya malah mengintip di sana." Kini kami berada di dalam mobil. Pak Raja tersenyum. "Itu yang ingin saya tanyakan, kenapa kamu sampai mengintip di sana?" Kan, aku jadi malu