8

1555 Words
Mereka berdua masih penasaran apa lagi hal yang mereka sukai disana tapi sekarang ini masih menunggu Dhito dan Sava, entah mereka kemana karena mereka sama sekali belum datang. Namun mereka tetap menunggu. "Tunggu bentar lagi mereka pasti bakalan sampe." ujar Alka tersebut. Sekarang ini Sava dan Dhito sudah sampai di parkiran mobil dan mereka berdua pun sekarang sudah masuk ke dalam lift yang ada di dalam lobby. Setelah itu mereka akhirnya sudah turun ke Seven Sky. Tak beberapa lama kemudian akhirnya mereka berdua pun sampai juga di Seven Sky sekarang. "Nah kan mereka udah datang." ujar Alka kepada Axel dan Aleta yang mana kini membuat mereka berdua bingung bagaimana Alka bisa tahu padahal belum ada tanda-tanda bahwa Sava dan juga Dhito sudah datang. "Gimana Lo bisa tahu kalo mereka datang Ka?" tanya Axel tersebut itu. "Lo lihat Lampu yang ada di ruang kaca itu? Sekarang ada 5 yang nyala kan? Lo bisa tahu kalo ada yang mau kesini waktu orang itu menempelkan card. Nah jadi ya gitu lah, sebenarnya Lo tadi bisa tahu gua udah masuk kalo Lo lihat Lampu itu." ujar Alka dan Axel tampak mengangguk. Benar saja tak lama kemudian sekarang ini Sava dan Dhito akhirnya sudah masuk ke dalam. Mereka berdua tampak menyapa yang lainnya juga. Kini Sava tersebut saat ini melihat mereka dengan wajah berbinar, akhirnya ruangan ini tidak hanya diisi oleh mereka bertiga saja sekarang. Dhito tampak maju ke arah ruangan kaca yang sedari tadi membuat Aleta dan Axel tampak penasaran. Dhito tampak menempelkan tangannya kesana dan tak lama kemudian pintu kaca itu terbuka. Dhito kini melihat ke arah teman-temannya yang lain dan ia meminta mereka untuk masuk. Kini mereka sudah ada di dalam ruangan tersebut dan sekarang mereka sudah duduk di kursi yang ada disana. "White, close the door." ujar Dhito dan pintu tiba-tiba langsung tertutup membuat Aleta dan Axel sekarang benar-benar terkejut. Apakah pintu itu sekarang menggunakan sensor suara atau bagaimana karena tadi Dhito mengatakan untuk menutup pintu dan pintu itu langsung tertutup otomatis. Mereka menjadi berpikiran apakah ini kejadian tak bisa di nalar yang tadi di maksudkan oleh Alka kepada mereka. Entah lah mereka sama sekali tidak tahu apakah ada hal yang lainnya tidak bisa di nalar lagi nantinya tersebut. Berada di ruangan ini mereka seperti sedang melihat magic atau jika bukan magic mereka seperti melihat peradapan beberapa puluh tahun yang akan datang. Entah ini dari kapan Seven Sky yang seperti ini ada diaini yang pasti dengan adanya ini benar-benar sangat membuat Keluarga Admaja berkuasa. Pantas saja mereka tahu bagaimana kinerja dari anak buahnya dan pantas saja jika ada orang yang berkhianat merrka akan tahu dalan wajtu yang tak lama. Bahkan tak membutuhkan waktu berhari-hari untuk mencari keberadaan mereka. "Siap-siap, jangan pingsan ya Lo pada hahaha." ujar Alka kepada mereka. "Emangnya ada apa Alka?" tanya Aleta kepada Alka tersebut sekarang. "Lo liat aja deh Ta, nanti Lo juga bakalan tahu." ujar Alka menjawab. Sekarang ini tampak Dhito masih mengobrol bersama dengan yang lainnya. Sekarang ini Dhito membicarakan tentang hal-hal penting yang harus dilakukan oleh Aleta dan Axel saat mereka sudah masuk ke dalam Seven Sky. Mereka pun tampak mengangguk sekarang ini, dan Dhito tampak memulai hal yang memang seharusnya di mulai sekarang ini. Kini mereka sudah mulai. "Okay pertama kita bakalan mulai dari Lo ya Xel. Kita bakalan bantu analisis apa ada indikasi p*********n besok pas Lo mau buka cabang di Bandung." ujar Dhito kepada Axel dan sekarang Axel pun akhirnya mengangguk. Ia tak pernah percaya bahwa ternyata usahanya akan dibahas. Kini ia benar-benar sangat semangat sekali. Baru hari pertama saja sepertinya menjadi anggota Seven Sky memang merupakan suatu benefit yang sangat wow. Ia bahkan sampai sekarang masih terasa seperti berada di alam mimpi. "Now, White tolong carikan apakah ada indikasi penghianat di anak buah Axel? Terutama untuk pembukaan cabang baru restoran dan Caffe di Bandung?" tanya Dhito dan sekarang Axel serta Aleta masih bingung sebenarnya Dhito bertanya kepada siapa sekarang ini, mereka sangat bingung. "Baik pencarian membutuhkan waktu beberapa detik." ujar white tersebut membuat Aleta dan Axel sekarang ini tampak terkejut, mereka mencari-cari siapa yang menjawab Dhito. Disini hanya ada mereka berlima dan sedari ntadi Alka dan Sava tidak pernah mengatakan apa-apa saat ini. "Siapa yang ngomong?" tanya Aleta sangat bingung sekali sekarang ini. "Hasil ditemukan, terdapat beberapa nama yang terindikasi bisa berkhianat." ujar white tersebut. Tampak Axel dan Aleta mencari-cari lagi. "Sebenarnya siapa yang ngomong kenapa gua ga tau." ujar Axel juga. "White, tampilkan beberapa foto dan alasan kenapa orang itu bisa terindikasi merupakan pengkhianat." ujar Sava lagi, dan kini tampak muncul di ruang kaca tersebut gambar foto dan tulisan. Itu membuat Aleta dan Axel sangat kaget. Mereka pun saling melotot dan kini mereka menemukan sepertinya yang mereka cari-cari adalah ruangan kaca ini. Yang menjawab sedari tadi adalah ruangan kaca ini. Sungguh ini tidak bisa mereka nalar. Ini benar-benar di luar nalar mereka, mereka sangat shock sekali pada saat ini. Ruangan kaca ini seperti miracle bagi mereka berdua, entah lah yang pasti ini benar-benar mengejutkan bagi mereka. Ruangan ini sangat keren. Benar apa yang tadi dikatakan oleh Alka bahwa ruangan kaca ini tak ternilai. "Jangan shock dulu, Lo bakalan pada terbiasa. Sekarang fokus yok, nih ada indikasi pengkhianat di anak buah Lo Axel." ujar Dhito tersebut dan Axel serta Aleta sekarang ini benar-benar sangat bingung tapi ya mereka harus fokus. Ini sangat penting maka dari itu sekarang ini mereka pun fokus saja. White bagi mereka ada mata-mata dari segala mata-mata. Karena mata-mata jitu manapun tidak akan ads yang bisa memgalahkan kemampuan dari white. Maka dari itu Seven Sky banyak di rebutkan bahkan banyak yang ingin memiliki Seven Sky meskipun mereka belum tahu ada apa di dalamnya. "Mereka bertiga ini anak buah Lo banget atau anak dari anak buah Lo Xel?" tanya Alka kepada Axel dan Axel kini tampak melihat ke arah itu lagi. "Satu anak buah gua dan yang dua anak buahnya bawahan gua. s**t, gimana cara kerjanya kenapa dia bisa tahu. I mean, this room?" tanya Axel. "Ya begini lah, ini yang ga ternilai Axel. Intinya benar-benar wow lah pokoknya. White bisa tahu apa yang ga kita tahu. Hampir semua data dipunya oleh white. Makanya banyak yang mau ngerebut Seven Sky." ujar Dhito itu. Sekarang ini tampak Axel memahami ruangan yang bagi mereka merupakan sebuah miracle. Sekarang ini tampak Axel terdiam saja saat ini. "Okay kalo gitu sekarang gua langsung alihakn ke Lo. White, jawab semua pertanyaan yang ditanyakan oleh Axel untuk sekarang ini." ujar Dhito. "Baik." jawab White dengan singkat padat dan juga jelas. Setelah itu tampak Dhito, Sava, Alka dan Aleta melihat ke arah Axel. Dhito mengangguk untuk memberikan isyarat pada Axel bahwa Axel sudah bisa menggunakan. "Kenapa mereka terindikasi mengkhianati gua?" tanya Axel akhirnya. Namun saat di tunggu sama sekali tidak ada jawaban dari White, Axel melupakan sesuatu, ia melupakan bahwa saat awal harus ada kata white dulu. "Lo harus mengawali drngan memanggil white Xel." ujar Alka dan Axel mengangguk. Kini Axel tampak mencobanya lagi dan percobaan ini berhasil. Sungguh rasanya Axel serasa bermimpi dan berada di tahun mungkin tiga puluh atau empat puluh tahun yang akan datang. Ia benar-benar tidak menyangka bahwa sekarang ini ia bisa mendapatkan hal seperti sekarang ini. "Bondan Laksa terlihat menemui asisten salah satu pesaing dan mereka berbicara cukup lama di salah satu Club Malam. Galih Kleran bertemu dengan asisten yang sama dengan yang ditemui oleh Bondan keesokan paginya. Hari selanjutnya terjadi pertemuan di salah satu restoran yaitu pertemuan antara asisten salah satu pesaing dengan Galih Kleran dan Boni Hsky" ujar White tersebut sekarang. Bondan merupakan anak buah dari bawahnya. Sementara Galih adalah anak buahnya dan Boni merupakan anak buah dari Galih. Axel sekarang tampak berpikir siapa yang kira-kira mengkhianati dirinya sekarang. Karena mereka bertiga menemui orang yang sama jadi ia tidak bisa memikirkan siapa yang kira-kira mengkhianati dirinya. Ia benar-benar bingung, sekarang ini dirinya pun melihat ke arah teman-teman yang lainnya juga. "Kalo Lo masih punya pertanyaan, tanya aja." ujar Dhito kepada Axel. "White, pembicaraan apa yang dibicarakan pada pertemuan mereka?" tanya Axel akhirnya karena dengan ia tahu mengenai pembicaraan ini mungkin ia akan mengetahui apa yang sebenarnya terjadi dan siapa yang mengkhianati dirinya. Kini White tampak menjawab Axel dengan baik juga. "Pertemuan Bondan membicarakan tentang penawaran kerja sama untuk membuat citra Caffe menjadi jelek. Begitupun juga dengan pertemuan antara Boni dan Galih. Semuanya sama." ujar White menjawab Axel tersebut. "Okay White, lalu apa yang mereka jawab? Hasil akhir apa yang mereka dapatkan." ujar Axel bertanya lagi, ia sudah mulai terbiasa drngan white ini. "Data tidak ditemukan." ujar White yang berarti memang hasil itu dirahasiakan. Jika begini Axel tidak tahu siapa yang mengkhianati dirinya. Ia pun menjadi bingung dan akhirnya dirinya kini bertanya kepada yang lain. Mereka tampak sedang membahas masalah yang ada di lingkup perusahaan atau bisnis dari Axel itu, mereka membahas dnegan cukup fokus. Hingga pada akhirnya mereka semua memutuskan untuk menggunakan cara langsung. Mereka akan mewawancarai tiga orang itu secara langsung meskipun mungkin akan berat untuk mendapatkan jawaban karena pasti mereka bertiga akan terus mengelak, tapi mereka harus tetap berusaha juga. "Kalo gitu secepatnya Lo kumpulin tiga ora gitu Xel, kalo udah panggil kita aja kita pasti datang dan bakalan ikut wawancara mereka. Gua pastiin Lo bakalan tahu siapa yang mengkhianati Lo. Gua juga bisa bantu beresin mereka kalo perlu." ujar Dhito yang mana memang Dhito sangat membenci pengkhianat maka dari itu ia akan sangat bersemangat jika harus melawan pengkhianat. Kini Axel tampak mengangguk dan sekarang ia pun seda g menghubungi asisten pribadinya untuk memanggil tiga orang itu. Mereka pun akhirnya sekarang tampak sudah mengobrol lagi dan nanti mereka akan langsung pergi setelah mereka sudah selesai di Seven Sky tersebut hari ini.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD