Randy tergelak saat melihat bagaimana wajah Rayana tadi. Kedua pipinya bahkan sampai bersemu merah menahan malu. “Ah, Na. Makin kangen gue sama lo. Apa gue samperin lo ke rumah aja ya? sumpah, gue gak tahan pengen peluk lo.” Randy beranjak turun dari ranjang, lalu melangkah keluar dari kamarnya dengan memasukkan ponselnya ke dalam saku celana pendeknya. Mila yang baru saja keluar dari ruang kerjanya, melihat Randy yang baru saja menuruni anak tangga. “Mau kemana, Sayang?” tanya Mila sambil melangkah mendekati sang putra. “Mau ke apartemen Rio, Ma, mau belajar bareng.” Randy mencium punggung tangan mamanya. “Yakin mau belajar? Kok gak bawa buku?” tanya Mila yang tak langsung percaya begitu saja. Bukannya Mila ingin melarang, tapi kan Randy masih mengikuti ujian, jadi benar-benar haru