Qiandra menatap Ezell yang tengah terlelap di sebelahnya, "Tak diragukan lagi. Wajahmu sudah tampan sejak lahir." Qiandra makin mengagumi wajah Ezell. Ia sudah mengakui ketampanan Ezell sejak pertama kali mereka bertemu 12 tahun lalu. Dan sekarang dia masih tak menistakan itu, ketampanan Ezell adalah karya yang luar biasa yang diciptakan oleh Tuhan. Ring.. Ring.. Qiandra meraih ponsel Ezell. "Celinna?" Qiandra tak mengerti kenapa Celinna selalu merusak waktunya dengan Ezell. Wanita ini benar-benar tergila-gila pada Ezell. Tadi siang mereka sudah bertemu dan tengah malam ia masih menelpon. Ezell membuka matanya, suara ponselnya membuat ia terjaga, "Siapa yang mengizinkanmu menyentuh ponselku?" "Maaf." Qiandra segera memberikan ponsel Ezell pada pemiliknya. Ini salahnya, harusnya ia bi