Liechtenstein merupakan negara kecil di Eropa Tengah dengan luas 160 km persegi yang dihuni oleh kira-kira 37.000 penduduk. Negara yang sistem pemerintahannya berbentuk monarki konstitusional ini dipimpin oleh seorang pangeran dengan Vaduz sebagai ibukotanya. Negara terkecil keempat di dunia ini terletak di pegunungan Alpen, atau bagian selatan Eropa Tengah dan diapit oleh negara Switzerland dan Austria.
Negara ini disebut-sebut sebagai negeri impian bagi Eropa. Selain karena keindahan alamnya yang menakjubkan, Liechtenstein juga karena kesejahteraan dan kemakmuran penduduknya yang elegan, terutama dengan banyaknya hasil produksi negara mungil ini dan kemampuan mengekspor barang-barang industri seperti tekstil, produk baja, obat-obatan, perangkat elektronika dan alat pengeboran adalah industri-industri yang menjadi pendapatan utama negara ini. Pendapatan dari bidang lain, seperti contohnya keramik, kulit sosis dan gigi palsu merupakan hasil produksi yang paling besar di negara ini dan membuat negara ini menjadi sangat kaya raya, bahkan, Liechtenstein termasuk salah satu negara yang tidak punya hutang di dunia. Hal itu berimbas pada tidak adanya pajak yang mencekik masyarakat dan tak ada angka pengangguran di negara itu. Tak ada ambisi politik dari masyarakat yang sudah dibuai dengan kenyamanan dan kesejahteraan.
Pangeran yang memimpin negara mungil ini juga rela memberikan subsidi kepada semua kebutuhan vital dan fasilitas publik. Ekonominya yang kuat jugalah yang membuat negara ini memiliki tingkat pengangguran terendah kedua di dunia. Keluarga kerajaan juga dikenal sangat bersahabat dengan warganya. Tak ada kesenjangan sosial berarti dengan batasan-batasan yang dipahami kedua belah pihak antara warga dan keluarga kerajaan. Semuanya berjalan dengan sangat harmonis.
Karena pengangguran sangat sedikit di negara itu, nyaris tak ada kegiatan kriminalitas di Liechenstein. Semua masyarakat pun makmur dan dapat hidup dengan aman dan tentram. Hal ini jugalah yang menyebabkan negara ini tidak memiliki kekuatan militer. Tak hanya dampak dari kelangkaan angka kriminalitas, negara ini tidak mempunyai kekuatan militer akibat masalah keuangan yang berujung pada krisis moneter yang terjadi pada tahun 1868. Faktor perekomian itu membuat pemerintah menghapus sistem pertahanan militernya. Sampai sekarang, pertahanan militer didukung dari tetangganya, Swiss, yang selalu membela Liechtenstein apabila diserang oleh negara lain.
Mungkin itulah yang membuatku terus memaksakan diri untuk menjadikan diriku kuat, tak terkalahkan oleh siapa pun, meski aku hanyalah seorang wanita. Karena negaraku kuanggap lemah, sedangkan aku adalah putri raja. Jadi aku harus kuat untuk melindungi negara dan warganya yang kucintai ini.
***
"Counter-riposte*! 1-5 untuk Yang Mulia Putri Angela."
Seseorang, bertubuh langsing, tak lebih tinggi dari lawan mainnya, dengan kostum anggarnya yang lengkap, menurunkan pedang yang melengkung ditubuh lawannya. Ia memposisikan tubuhnya beristirahat, kemudian memberi hormat pada lawan main, yang tak lain adalah sepupu jauhnya, Nicholas Hasler.
"Kau bermain-main denganku karena aku seorang perempuan, Nick?"
Angela membuka pelindung muka dan membiarkan rambut pirang yang ia kuncir ponytail tinggi terurai, menarik perhatian penuh lelaki yang kini membuka pelindung kepala seperti yang gadis itu baru saja lakukan.
"Aku melakukan serangan duluan, dan parry-mu** memang tak terelakkan, Angie."
Pria itu mengusap keringat di hampir seluruh wajahnya, kemudian mengibaskan rambut, melepaskan percikan peluh yang lolos dari rambut cokelat hazelnya. Tak menunggu Angela menanggapi kalimat itu, Nicholas mengangkat wajah dan menata rambutnya yang ganggu pemandangan indah yang tengah terpampang di hadapannya.
"Pembual," ejek wanita cantik di hadapannya itu seraya melemparkan senyum usilnya pada Nick. Angela kemudian menegak air dari botol minumannya, membiarkan tetesan air dari botol itu merembes keluar dari sudut bibir, bersatu dengan keringat di leher dan turun ke pakaiannya. Tentu Nicholas terus mengikuti perjalanan air yang beruntung itu dan hanya dapat tersenyum sambil menunduk saat Angela membuka jaket pelindungnya, "Kau bahkan tidak mencoba menyerang bagian torso***-ku."
Nicholas menyandarkan punggungnya di dinding, masih berhadapan dengan Angela, dan masih mengamati tiap gerakan wanita itu, "Tidak dengan pedang, Angie. Itu bisa menyakitimu,” ucap Nicholas dengan nada usil sambil mengedikkan bahu sekali.
Angela terdiam untuk beberapa detik sebelum tersenyum lembut pada Nicholas. "Aku membencimu," katanya dengan ketus sembari pergi ke arah ruang ganti.
"Aku mencintaimu juga, Angie!" seru Nick yang dibalas oleh lambaian jari tengah wanita itu padanya.
Dengan aura yang seakan bisa membakar siapa pun di sekitarnya, pria mana yang tidak bertekuk lutut pada wanita seperti Angela? Angela Wenzel, calon tunangannya itu adalah seorang putri kerajaan, memiliki wajah yang sangat cantik, rambut pirang, otak cemerlang, lancar dalam berbagai bahasa umum dunia, senyum dan lekuk tubuh bak dewi penggoda dan di antara semua itu, yang paling membuat Nicholas jatuh pada Angela adalah kekuatan luar biasa yang takkan ia lihat di putri bangsawan lainnya.
Sejak kecil, Angela adalah gadis yang hiperaktif. Ia menjajali hampir semua cabang olahraga dan Nicholas memang sangat menyukai bagaimana gadis itu bergerak atraktif saat berolahraga. Entah itu anggar, berkuda, memanah, lari, bowling, bilyar atau bahkan menembak. Angela sangat serius saat melakukan semua hal yang dia geluti dan gadis itu memang terlahir dengan penuh bakat. Mungkin kecuali berenang. Angela sangat takut dengan air setelah ia hampir tenggelam saat berlibur di Kanada ketika ia berusia empat tahun.
Di antara negara-negara yang sering dia kunjungi, Angela paling menyukai Kanada, karena di sanalah keluarga jauhnya tinggal. Bibinya adalah Ailee Smith, seorang aktris dan penyanyi kelas dunia, istri dari Pangeran Abraham yang meninggalkan kerajaan saat pria itu masih sangat muda. Wanita itulah yang menyelamatkan Angela saat gadis itu hampir terseret ombak. Kenangan itu membuat sejarah keluarga Wenzel terulang. Ya, tak ada satu pun dari anggota kerajaan Liechtenstein, atau siapa pun yang memiliki gen keluarga itu, hebat di dalam air. Karena itu pula pangeran Abraham tidak dapat menyelamatkan Angela dulu, alih-alih sang istri yang melakukannya, Bahkan Angela yang ahli dalam berbagai olahraga tidak bisa melakukan apa pun di dalam kedalaman air di mana kakinya tidak dapat menyentuh dasarnya. Sungguh miris.
Sejak kecil, gadis kesayangannya itu adalah seorang petualang. Angela sangat suka pergi menjelajahi tempat-tempat yang asing baginya. Dulu, ketika para putri lainnya menghabiskan liburan musim panas untuk berdiam diri di kastel, belajar, dan melindungi kulit mereka dari sinar matahari, Angela pergi simpang benua ke Kanada. Ia menjalin hubungan baik dengan keluarga pamannya yang lama menghilang, bersosialisasi di sana dan mencintai dunia dengan matanya sendiri. Kemudian begitu ia beranjak dewasa, Angela menjadi sukarelawan dan penyumbang dana bagi organisasi-organisasi HAM dunia.
Gadis itu mencintai dunia dengan cara yang paling indah, dan itulah yang membuat Nicholas jatuh hati padanya. Nicholas, yang tak lain adalah sepupu jauh dari Raja, ayah Angela, mati-matian bekerja keras demi menduduki kursi sebagai perdana menteri yang baru terpilih untuk menjunjung tinggi nama keluarganya agar ia patut bersanding dengan sang Dewi Keberuntungan itu. Namun, harapannya itu seketika berubah menjadi kemurkaan luar biasa ketika seorang pria datang mengambil hati sang dewi. Pemuda yang berasal dari antah-berantah, berambut pirang pucat, mata biru dan tubuh tegap tinggi seperti seorang tentara. Neil O'Connor. Pemuda penuh senyum dan keramahan yang meluluhkan hati Angela.
"Nick, dia pacarku, Neil O'Connor," ucap Angela tersenyum saat pemuda jangkung itu menegakkan tubuhnya menghadap Angela dan Nicholas yang baru keluar dari arena olahraga mereka.
Nicholas berusaha tersenyum bersahaja alih-alih merekonstruksi wajah Neil dengan bogemannya. Dengan sewajar mungkin, ia membalas jabatan tangan pemuda tidak tahu diri yang datang entah dari mana itu.
"Hai,” sapa Nicholas dengan penuh usaha untuk tetap tenang.
"Babe, dia sepupuku, Nicholas Hasler. Dia berusia tidak jauh dariku tapi bayangkan bagaimana dia baru saja dilantik sebagai perdana menteri," ucap Angela dengan senyum merona menghiasi wajahnya.
"Oh, itu luar biasa. Selamat Mr Hasler dan senang bertemu denganmu," jawab Neil sopan. Masih sambil memamerkan senyuman yang rasanya merusak pemandangan Nicholas.
Meskipun muak, Nicholas tahu betul alasan Angela menyukai pemuda Kanada di hadapannya ini. Neil adalah pria yang baik, sopan dan cerdas. Meski begitu, lelaki yang berusia jauh lebih muda darinya ini bisa memahami Angela dan membuat Angela nyaman berada di sekitarnya dengan memberikan gadis itu apa yang selama ini dia inginkan; kebebasan dan pengakuan. Pemuda yang, sekali lagi, cerdas. Bahkan dari informan terpercayanya, Nicholas mendengar bahwa Neil sedang menempuh studi di akademi Royal Cannadian Navy, dan itu berarti kesempatan masih terbuka lebar baginya untuk merebut Angela kembali karena pria itu jelas akan meninggalkan Angela untuk misi kenegaraannya.
Toh, Nicholas yakin, Raja takkan setuju putri kesayangannya berkencan dengan tentara seperti Neil. Itulah yang membuat Nicholas terus dengan percaya diri mengangkat dagunya pada pria Kanada yang akan segera pergi dari jalannya itu. Saat melihat bagaimana Neil dan Angela bisa dengan tenang memadu kasih terkadang membuat Nicholas penasaran. Apa mereka berdua sama-sama tidak memiliki akal sehat yang cukup untuk memahami akhir dari hubungan mereka? Ataukah mereka melihatnya, tapi tetap menutup mata dan terbuai dengan kenaifan masa muda mereka?
Jawaban yang mana pun adalah kabar baik bagi Nicholas. Yang pria ini butuhkan saat ini hanya banyak memupuk kesabaran karena dia yakin, pada akhirnya, Angela tidak akan memiliki banyak pilihan selain menjadi miliknya.
Semoga tak ada lagi serangga pengganggu bodoh yang akan menghalangi misinya untuk mendapatkan hati Sang Putri setelah ini, doanya dalam hati, tak mengetahui bagaimana kerja nasib yang menanti di masa depan.
*Counter-riposte: istilah dalam cabang olahraga anggar. Gerakan menyerang setelah melakukan pertahanan terhadap p*********n lawan.
**Parry: istilah dalam cabang olahraga anggar. gerakan bertahan.
***Torso: bagian d**a, perut, perut bagian bawah dan bahu depan.
.