Karena bius, ia belum sadar. Tapi beruntung ada ketiga kawannya yang berhasil membuat dokter Diana mau difoto bersama Aidan yang tentu saja memejamkan mata dan umminya. Kini foto itu lah yang mereka tunjukan pada Aidan yang baru saja sadarkan diri. Mereka terbahak melihat raut wajah Aidan. Asem memang. Ia tak terpikir kalau akan dibius. Jadinya ya fotonya sungguh tak menyenangkan. Lebih mirip foto untuk testimoni pelayanan. Airin geleng-geleng kepala. Ia tak curiga sih. Karena ia berpikir kalau teman-teman Aidan hanya bercanda. Jadi ya memang tak menganggap serius candaan mereka. Diana? Ya sudah sebodo amat juga sama hal tadi. Yang penting pekerjaannya sudah selesai. Ia tak ada urusan lagi dengan Aidan kan? Nah itu yang paling penting. Usai beristirahat, ia kembali berangkat ke klinik.