Siapa yang gak menangis? Mana pacarnya cuma bisa menenangkan dengan ala kadarnya. Besok-besok ketika ia cari malah sudah tak bisa dihubungi. Mana ia mual sekali sampai lemas. Pingsan saat hendak keluar dan akhirnya dibawa anak-anak kosan ke rumah sakit. Apa kata dokter? Ya hamil lah. Apalagi alasannya? Ia juga tak banyak makan beberapa hari terakhir karena stres. Kini ya teman-teman kosnya juga tercengang. Ya bingung. Bagaimana coba? Si dokter tentu tahu lah. Bukan sekali-dua kali hal semacam ini terjadi. Sudah sering kok. Ia hanya bisa menghela nafas usai meresepkan obat. Dea? Jelas malu lah. Ia yakin kalau teman-temannya yang menemaninya di sini sudah mendengar semua apa yang dikatakan dokter. Ia tak punya muka lagi. "Pacar kamu ya, De?" Karena kemungkinan besar ya memang cowok itu