Gairah

1059 Words

"Tidak perlu." "O-oh tidak perlu? Tapi kan mama hanya ingin bertemu se--" "Tidak perlu. Aku masih sibuk, ma. Lain kali saja. Aku akan pulang kalau sudah agak lengang." Mamanya menghela nafas di seberang sana. Ia menelepon untuk memastikan keberadaan anaknya. Karena baru saja mendapatkan laporan kalau anak lelakinya bahkan jarang sekali ke klinik. Para staf juga tak tahu ke mana ia pergi. Jelas saja. Ia tak mungkin mengungkap kepergiannya bukan? Kini ia baru saja kembali ke apartemen di mana ia tinggal. Ia turun dari mobil dan melihat sosok perempuan yang langsung berdiri begitu melihatnya. Ia bahkan tak tersenyum. Ah ya ekspresi itu hanya pernah ada beberapa kali. Namun itu juga dulu sekali. Kalau sekarang? Sudah lenyap. "M-mas!" Linda. Perempuan yang pernah ia sewa beberapa tahun l

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD