Bibir Jericho memagut lembut bibir Sofie yang membuatnya mabuk. Rasanya seperti tak ingin melepaskan. Deru napas lembut Sofie membelai kulit di bawah hidung Jericho. Sofie yang terpaku dengan cumbuan lembut yang mengalir penuh kasih sayang, perlahan menyadarinya. Tangannya mendorong pelan da da Jericho agar ia melepaskan ciumannya.
“Mas ....” desah Sofie kembali mengingatkan. Jericho yang masih panas pun sedikit melepaskan pagutan bibirnya dari Sofie. Ia seperti tersadar jika telah terlalu jauh bertindak. Namun Jericho tidak bisa menahan dirinya untuk tidak mencumbu Sofie. Sesungguhnya, ia telah jatuh cinta.
“Aku ... aku minta maaf.” Jericho sedikit menjauhkan wajahnya dengan engah napas yang ia tahan berkali-kali. Sofie ikut merasakan hal yang sama. Rasa panas menjalar di wajahnya membu
