Hubungan panas Revan dan Astrid dimulai usai Revan menghubungi Sofie dan malah Jericho yang mengangkatnya. Revan begitu kesal karena bukan Sofie yang menerima telepon darinya. Ada satu suara cukup kecil dalam sudut hatinya jika ia ingin mendengar Sofie mengatakan semua itu hanyalah permainan belaka.
“Mas, kok buru-buru banget sih? Pelan-pelan dong!” protes Astrid disela lenguhannya saat Revan tengah melakukan penetrasi.
“Maaf Sayang ....” balas Revan singkat hanya berselang beberapa menit sebelum ia selesai dan akhirnya terbaring di sebelah Astrid. Astrid meringis kesal melihat Revan yang sudah selesai tapi dirinya belum.
“Kok udahan?” protesnya lagi ingin marah.
“Aku capek,” lenguh Revan sedikit memejamkan mata sambil terengah. Astrid makin kesal. Jangan kira jika ia pernah merasa pu
