“Apa kamu suka?” tanya Revan dengan senyuman manisnya pada Astrid yang tengah melihat dekorasi tempat untuk pernikahan mereka besok. Astrid mengiyakan dengan sikap yang agak sedikit jual mahal. Ia tidak punya pilihan kali ini selain mengiyakan. “Hmm ... gak jelek sih,” sebutnya sedikit mencibir. Revan langsung memasang wajah memelas dan sok imut. “Ya kan ini untuk sementara. Setelah ini kamu bakalan pindah ke rumahku,” balas Revan sambil bergelayut manja memegang pinggang Astrid yang masih memakai dress seksi dan ketat. “Rumah kamu yang di Kalibata kan?” Revan sedikit mendengus lalu tersenyum. Ia agak ragu tapi Astrid memaksa ingin tinggal di rumah yang dimiliki olehnya dan Sofie sekarang. “Kalau yang di apartemen aja, gimana?” “Gak! Aku mau rumah yang kamu dan istri kamu yang mand