Bab 38. Perjanjian (tanpa) Cinta

1051 Words

“Jadi kapan keputusannya?” tanya Astrid saat makan malam bersama Revan di rumah mewah mereka. Revan tersenyum lalu menggenggam tangan Astrid untuk menenangkannya. Belakangan Revan memang terus bersikap mesra pada Astrid yang sudah berhasil menjadi istri keduanya. “Ya sidangnya ditunda.” Kening Astrid sontak mengernyit. “Kok ditunda lagi?” Astrid menyahut dengan ketus. “Ya namanya sidang cerai memang lama.” Revan pun beralasan. Astrid pun berdecap kesal lalu menggelengkan kepalanya. “Bukan sidangnya yang lama, tapi kamu yang memang mau ngelama-lamain, Mas. Kamu mau balik lagi sama perempuan itu ya?” tukas Astrid balik menuding Revan. Revan sedikit mencebik lalu menggelengkan kepalanya. Ia tetap menggenggam tangan Astrid untuk meyakinkannya. “Enggak dong, ngapain? Mending cepat selesai

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD