“Ya udah, lebih baik sekarang kita pulang supaya lo bisa istirahat.” Stevie menawarkan pada Sofie yang sudah tidak menangis lagi dan jauh lebih baik. Sofie tersenyum lalu mengangguk. “Jangan dipikirin lagi itu si tabung gas melon. Gue aja empet liatnya,” sahut Jessica ikut kesal. Sofie hanya mendengus tersenyum tak menjawab. “Iya, mendingan lo fokus aja sama pernikahan lo dan Richo. Kali aja kali ini semuanya bisa berjalan manis dan mana tahu kan, Sof. Kalian bisa langgeng,” celetuk Stevie tersenyum memberikan semangat pada Sofie. Sofie tidak mengiyakan. Hatinya masih terlalu sakit untuk menerima pernikahan baru. Sepulang dari pengadilan agama, Sofie memilih beristirahat di kamar. Ia harus tidur untuk menenangkan batin serta pikirannya yang kacau. Beberapa jam kemudian, bel berbunyi da