Bab 36

1549 Words
Mesya menghembuskan napasnya dengan pelan. Mesya sangat tahu jika saat ini, sama seperti dirinya, Dira juga sedang sangat ketakutan. Kenapa menyalahkan Dira karena masalah yang sebenarnya juga masih belum bisa Mesya mengerti. Sungguh, Mesya memang sangat tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi. Dia baru saja mengalami sesuatu yang sangat tidak bisa dipercaya, Mesya masih belum ingin berdebat mengenai apapun. Sungguh, Mesya hanya ingin terus berada di dalam pelukan Adrel sekarang. “Aku juga nggak mau kalau Mesya sampai—” “Mbak Dira.. sudah, jangan bahas itu. Aku mau istirahat dulu. Besok kota harus pulang ke kota” Mesya sangat tahu jika apa yang dia katakan adalah kalimat yang salah. Tampak jelas ada pandangan protes yang langsung Adrel layangkan padanya. Tapi sungguh, sekarang Mesya tidak sedang berada di keadaan yang baik untuk berbicara. Dia mengatakan sesuatu tanpa berpikir panjang. Semua ini sangat membingungkan. Mesya masih belum bisa mengerti dengan apa yang baru saja dia alami. Mesya harap, ini semua tidak lagi terjadi. Mesya tidak suka mengalami sesuatu yang mengerikan itu lagi. apalagi tanpa Adrel.. “Sya..” Adrel mencoba untuk membuat Mesya kembali memikirkan apa yang dia katakan tadi. Memang sangat tidak baik kalau Mesya meninggalkan desa ini dalam keadaan kesal. Nanti, suatu saat nanti Mesya akan tetap kembali berkunjung ke desa ini. Akan sangat tidak menyenangkan kalau nanti ketika kembali, Mesya masih memiliki rasa kesal karena masalah ini. Tidak, Mesya sangat tahu pada apa yang terjadi. Sayangnya, di saat seperti ini, Mesya sangat tidak suka kalau ada yang memancing emosinya. Sungguh, Mesya tidak sedang berada di keadaan yang baik untuk berbicara. Mesya menghela napas pelan. “Maaf.. aku bener-bener nggak tahu harus melakukan apa sekarang. Tapi, aku mau istirahat dulu sekarang..” *** Sekarang di dalam kamar ini hanya ada Adrel dan Mesya. Mesya masih berada di dalam pelukan Adrel yang selalu saja setia menemai Mesya. Sejujurnya, Mesya sangat ingin mengatakan apa yang sebenarnya terjadi. Tapi, Mesya tidak mengerti bagaimana caranya. Sungguh, Mesya takut kalau apa yang akan dia katakan.. semua itu akan membuat Adrel bingung. Mesya sangat tahu kalau suaminya akan mempercayai apapun yang Mesya katakan, tapi.. semuanya tidak semudah itu. Mesya sendiri juga tidak mengerti dengan apa yang terjadi. Dia masih merasa kebingungan. Satu-satunya orang yang tampaknya mengetahui ini semua adalah Dira. Tapi, untuk sekarang Mesya masih belum ingin berbicara dengan Dira. Ada beberapa hal yang membuat Mesya merasa.. entahlah. Ini semua membuatnya tidak mengerti dengan apapun. Mesya juga tidak ingin bertanya lebih lanjut pada Dira untuk sementara waktu. Jika menceritakan apa yang dia rasakan kepada Adrel, kemungkinan besar pria itu juga akan terbeban. Mesya belum yakin dengan apa yang dia alami. Sayangnya, menyimpan semua ini sendirian juga sangat tidak mudah. Mesya tidak sanggup kalau harus memikirkan apa yang sebenarnya terjadi pada dirinya. “Adrel..” Mesya menyebut nama Adrel dengan pelan. Mesya tahu kalai Adrel mendengar suaranya. Oleh sebab itu Mesya memutuskan untuk kembali berbicara. “Aku mengalami hal mengerikan..” Tangan Adrel masih setia untuk mengusap punggung Mesya. Mengirimkan banyak ketenangan yang membuat jantungnya berdetak dengan nyaman. Sekarang, apapun yang terjadi, Mesya rasa dia akan berani untuk menghadapinya. Ya, asalkan ada Adrel di sampingnya. Semuanya akan baik-baik saja kalau ada Adrel di sisinya. “Ada apa?” Adrel beranya sambil mengerakkan pelukannya kepada Mesya. Mesya membalas pelukan suaminya. Bersama dengan Adrel seperti ini, semuanya terasa sangat benar. Mesya seperti kembali menemukan kekuatannya. Bagaimana mungkin Mesya bisa melewati ini semua tanpa Adrel? Tidak, hanya dengan Adrel, Mesya sanggup melewati ini semua. Mesya memang belum tahu apa yang terjadi dengan Dira. Yang pasti, wanita itu tampaknya sudah baik-baik saja. Kakaknya itu sudah kembali berbicara dengan normal layaknya manusia seperti biasanya. Mesya belum sempat bertanya lebih lanjut mengenai keadaan wanita itu karena saat ini Mesya sendiri sedang merasa kebingungan. Ada banyak hal yang terus membuatnya bertanya-tanya. Hal-hal yang sebelumnya belum pernah terjadi di dalam hidupnya. Ya, semua itu sangat tidak masuk akal.. “Aku.. tadi apa yang terjadi sama aku? Kenapa aku bisa nggak sadar?” Mesya justru balik bertanya. Sungguh, Mesya sangat ingin tahu dari mana semua ini berawal. Jika memang kejadian mengerikan yang dia alami berhubungan dengan Dira, sepertinya Mesya memang tidak akan bisa mendapatkan penyelesaiannya tanpa bantuan dari Dira. Kakaknya itu, dia sepertinya mengetahui lebih banyak hal dari yang Mesya ketahui. Sekarang, mungkin bukan saat yang tepat untuk bertanya pada Dira. Tapi, suatu saat nanti, Mesya pasti akan bertanya pada Dira mengenai apa yang terjadi. Tidak, Mesya tidak mau mengalami itu semua sekali lagi. Mesya sangat takut. Kegelapan itu terlalu pekat untuk dimengerti oleh Mesya. Dia tidak tahu apapun yang terjadi. Mesya sudah mencoba untuk tetap berani, sayangnya.. melihat tubuhnya sendiri terbaring bersama dengan Adrel yang tampak duduk di samping tubuhnya tanpa bisa melihat Mesya yang sedang ketakutan, semua itu.. semua itu sungguh sangat mengerikan. Mesya tidak tahu apa yang harus dia lakukan karena dia memang tidak pernah mengalami hal seperti itu sebelumnya. Sungguh, Mesya sangat tidak ingin itu semua terulang kembali. “Ada suara kamu yang minta tolong, kami temukan kamu lagi pingsan, Sya..” Adrel menjawab dengan suara yang tenang. Mesya tahu, ada sesuatu yang sedang mengganggu pikiran suaminya. Dari suaranya yang terdengar dibuat untuk lebih tenang, Mesya sangat sadar kalau Adrel sedang menyembunyikan sesuatu. “Terus apa yang terjadi?” Mesya kembali bertanya. Apa yang terjadi di sini sangat berbeda dengan apa yang Mesya rasakan. Adrel pasti mengira kalau Mesya hanya pingsan biasa. Padahal, yang terjadi tidak seperti itu. Mesya harus melihat sesuatu yang tidak pernah dia sangka sebelumnya. Sesuatu yang cukup mengerikan untuk dijalani. “Sya, sebenernya apa yang terjadi?” Adrel justru bertanya kepada Mesya. Mesya menggelengkan kepalanya pelan. Memangnya apa yang terjadi? Mesya sama sekali tidak mengerti. Ada banyak hal tidak menyenangkan yang harus Mesya lalui. Melihat tubuhnya sendiri, ah.. itu sangat menakutkan. Mesya takut kalau rohnya tidak bisa kembali ke dalam tubuhnya. Iya, itu adalah ketakutan terbesar yang dirasakan oleh dirinya. Lalu, Dira.. apa yang dilakukan oleh wanita itu? Di saat Mesya sama sekali tidak bisa berbicara, Dira berbicara layaknya manusia pada umumnya. Mereka, mereka sebenarnya ada di mana? Apa benar yang dikatakan oleh Dira mengenai alam baka? Tidak, mana mungkin Mesya bisa berada di alam baka. Itu adalah hal yang sangat mustahil. Sayangnya, setelah melihat ada banyak hal mengerikan yang terjadi, Mesya tentu tidak akan bisa menyangkal apa yang dikatakan oleh Dira. Wanita itu tampak sangat tahu mengenai apa yang terjadi. Bukankah saat itu Dira sedang kerasukan? Apa yang dilakukan Dira sehingga mereka bertemu di tempat yang mengerikan itu? Lalu, apa yang terjadi sehingga Dira bisa kembali ke tubuhnya dan berlaku layaknya orang normal? Tidak, Mesya sangat tidak mengerti dengan apa yang terjadi. Dira mengatakan sesuatu yang semakin membuat Mesya merasa kebingungan. Mau bagaimana lagi? Sekarang hanya Dira yang bisa Mesya tanyai untuk mendapatkan jawabannya. Entahlah, tapi Mesya sangat ingin kembali ke kota. Dia tidak ingin ada sesuatu yang buruk lagi kalau Mesya tetap memaksa tinggal di desa. Tidak, Mesya memang tidak mengerti dengan apa yang sebenarnya terjadi.. tapi sekarang Mesya memang sangat ingin pulang ke kota saja. “Aku tadi ada di sini. Aku lihat semuanya, Adrel. Aku lihat kamu yang lagi duduk sambil terus genggam tanganku. Aku lihat orang-orang yang natap aku dengan pandangan khawatir. Aku lihat semuanya karena aku emang ada di sini” Mesya berusaha menjelaskan apa yang dia alami tadi. Benar, memang begitulah kenyataannya. Mesya menganggukkan kepalanya ketika Adrel memandangnya dengan tatapan bingung. Sungguh, Adrel pasti tidak mengerti dengan apa yang Mesya katakan. Tapi, memang begitulah kenyataannya. Mesya tidak tahu bagaimana cara yang tepat untuk menjelaskan apa yang terjadi pada Adrel. Pria itu pasti tidak akan percaya dengan mudah. Mesya menghela napas. Apa yang sempat dia alami, semua itu memang cukup mengerikan. Mesya juga tidak tahu kenapa bisa seperti itu. Hal terakhir yang Mesya ingat sebelum dia tidak sadar adalah.. ada sesuatu yang mengerikan. Matanya merah dengan duri yang menancap di sekeliling kepalanya. Wajahnya pucat dan mulutnya sangat besar sehingga ketika dia tersenyum, giginya yang mengerikan akan tampak. Makhluk itu.. makhluk itu sedang mendekati Mesya. Dia seperti akan menggapai Mesya. Mesya tidak tahu apa yang terjadi setelahnya karena begitu dia sadar, hanya ada kegelapan dengan satu cahaya kecil yang tampak tidak terlalu terang. Mesya tidak bisa bergerak dan tidak bisa berbicara. Setelah Dira memanggil namanya, saat itulah Mesya baru bisa melihat jika dia sedang berdiri di ruangan kamarnya. Sayangnya, yang berdiri bukan tubuhnya.. Tubuhnya sedang terbaring di atas ranjang dengan mata tertutup sempurna. Mesya sangat kebingungan. Dia tidak mengerti dengan apa yang terjadi karena sungguh, Mesya melihat semua orang yang ada di kamarnya. Ketika Mesya tersadar, orang-orang yang sempat dia lihat ternyata memang benar ada di kamarnya. Mesya semakin ketakutan. Dia tidak mengerti dengan apa yang terjadi. Apalagi setelah Dira mengatakan kalau mereka baru saja datang dari alam baka. Tidak, Mesya sangat tidak mengerti dengan apa yang dikatakan oleh Kakaknya. Masalahnya, sama seperti yang Mesya lihat, Dira sepertinya juga melihat hal yang sama. Wanita itu tampak sangat yakin dengan apa yang terjadi. Keyakinan Dira itulah yang membuat Mesya semakin kebingungan. Jadi, mereka benar-benar bertemu? “Sya, kamu ngomong apa?” Adrel terlihat semakin kebingungan. Untuk sesaat, Mesya menutup matanya. Dia tidak tahu bagaimana cara yang tepat untuk mengatakan pada Adrel mengenai apa yang terjadi. Sungguh, semua ini sama sekali tidak bisa dimengerti dengan mudah. Jangankan Adrel yang tidak melihat apapun, Mesya yang melihat dan menjalani saja, dia masih merasa tidak percaya. Mungkin Mesya memang seharusnya memanggil Dira dan bertanya mengenai apa yang sebenarnya terjadi. Dia tidak sanggup kalau harus menerka-nerka apa yang terjadi. Tidak, Mesya tidak akan sanggup seperti ini terus. Dia perlu penjelasan yang bisa dia mengerti mengenai kejadian mengerikan yang baru saja dia alami. Sungguh, baru kali ini Mesya bisa melihat tubuhnya terbaring tidak sadarkan diri. “Aku.. aku juga nggak tahu sama apa yang terjadi. Aku rasa, roh aku keluar dari tubuhku. Aku nggak tahu kenapa bisa seperti itu..”  
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD