Lengket dan Manis

1721 Words

“Temen aku nikah,” ucap Sena saat dia sedang menyuapkan makan malamnya. “Lusa, Om bisa dateng gak sama aku ke sana?” “Bisa dong.” Baru juga mengatakan itu, apartemen diketuk oleh seseorang. Sena memberi isyarat pada sang suami untuk tetap diam sementara dirinya yang membuka. “Maaf, Bu, saya asistennya Pak Samudra di kantor. Saya lupa memberikan ini kepada bapak tadi.” “Wah, makasih banyak. Masuk dulu, Mbak.” “Gak usah, Bu, mau langsung pulang ini. Tolong sampaikan ucapan maaf saya karena telat memberikan ini.” wanita paruh baya itu kemudian pergi. Penasaran, Sena mengintipnya. Wah, kenapa semua pekerjaan Samudra seolah tidak rela kalau dirinya akan minta ditemani. “Tapi kayaknya Om gak bisa nemenin aku deh, ini ada undangan seminar katanya buat jadi pemateri.” “Undangan, belum tentu

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD