Hamil?

1024 Words
Natasha diam-diam pergi ke apotik untuk membeli tespek. Dia penasaran apa benar dia hamil? pasalnya mas Adrian dinyatakan mandul. Jadi mana mungkin dia hamil. Untuk memuaskan rasa ingin taunya dia keluar rumah untuk membeli tespek sekalian belanja bulanan di supermarket. Saat pulang kerumah Natasha belum bisa mencoba tespek itu karena dari tadi ibu mertuanya sibuk menyuruh-nyuruhnya membersihkan kolam renang yang sudah kotor dan banyak dedaunan yang terjatuh disana. "Awas ya kalau sampai tidak bersih mama mau pergi arisan dulu" ucap Melani sebelum pergi. "Iya ma" jawab Natasha pasrah. Dia langsung melakukan tugas dari mama mertuanya. Perutnya terasa kram karena sudah satu jam dia membersihkan kolam ini. "Kakak ipar!! " panggil Araz. Natasha menoleh saat Araz memanggilnya. Araz mendekati Natasha yang sedang membersihkan kolam renang dan mengambil alih jaring yang dipegang oleh Natasha. "Jangan nanti mama marah" Natasha tak ingin dimarahi oleh ibu mertuanya lagi. "Mama bilang dia tidak pulang malam ini. Dia nginap dirumah temennya. Jangan khawatir kakak ipar duduklah" Araz mengerjakan pekerjaannya dengan cepat. Natasha hanya duduk di pool chair di pinggir kolam. Perutnya sangat nyeri apalagi dia belum sempat makan siang gara-gara disuruh oleh mertuanya. Araz yang sudah selesai membersihkan kolam renang melihat wajah Natasha yang memucat. "Kakak ipar kamu kenapa? " tanya Araz khawatir. "Perutku sakit ahkk" mata Araz membulat saat melihat ada darah yang mengalir dari kaki Natasha. "Mbak ada darah! mbak lagi haid?! " Natasha tak menjawab apapun membuat Araz panik dan langsung membawanya kerumah sakit. "Suster-suster!! tolong bantu kakak ipar saya!! " Natasha segera dibantu oleh suster dan dokter yang berjaga di UGD. Araz begitu gusar takut terjadi apa-apa pada Natasha. Araz ingin menelpon Adrian tapi dia tak ingin membuat kakaknya itu khawatir. Lalu tak lama kemudian dokter keluar menemui Araz. "Selamat pak istri anda sedang hamil 4 minggu. Untung saja janinnya masih bisa bertahan. Saya sarankan istri bapak harus bedrest dan tidak boleh beraktivitas berlebihan. Ini saya sudah resepkan vitamin dan penguat kandungannya. Jangan lupa perhatikan makan dan gizinya ya pak" jelas dokter itu membuat Araz kaget sekaget-kagetnya. Natasha hamil? hamil anaknya? tanpa pikir panjang Araz menemui Natasha dengan perasaan yang tak bisa ia gambarkan. Dia senang Natasha hamil anaknya hanya saja dia sedih karena Natasha adalah kakak iparnya. Sampai kapanpun mereka tidak akan pernah bisa bersatu. "Mbak apa kamu sudah baikan? " tanya Araz sambil duduk di samping Natasha. "Aku baik-baik saja. Hanya saja aku bingung kenapa aku bisa hamil karena mas Adrian... " "Aku tau mbak, kak Adrian sudah cerita semuanya. Tapi dia kan sudah berobat mungkin hasil pengobatannya sudah membuahkan hasil. Alhamdulillah mbak sudah hamil sekarang. Mbak tidak boleh kerja capek-capek dirumah. Aku akan marahi mbak kalau mbak masih nekat ya. Mama juga akan aku marahi kalau dia nyuruh-nyuruh mbak lagi" ucap Araz yang tiba-tiba mendadak posesif. Dia akan melindungi Natasha dan calon anak mereka dengan segenap jiwa dan raganya. "Kamu kayak seorang suami siaga ya Araz. Pasti beruntung banget ya yang jadi istri kamu" puji Natasha. "Aku maunya kamu mbak jadi istriku" batin Araz. Ingin sekali dia memeluk Natasha tapi dia tidak bisa melakukannya. Mereka akhirnya pulang kerumah. Araz merebahkan tubuh Natasha di atas ranjang. Jujur Natasha merasa tidak enak dan merasa terbebani. "Mbak pengen makan apa mau aku ambilin? apa mau beli sesuatu? " tanya Araz. Natasha hanya menggeleng tiba-tiba dia tidak nafsu makan. "Jangan begitu makanlah sedikit nanti aku ambil makanan di dapur" Araz beranjak ke dapur untuk mengambil makanan yang berupa nasi,ayam goreng, dan sayur sop. Dia kembali lagi ke kamar Natasha untuk memberikan makanan itu. "Ini dia ayo dimakan apa mau aku suapi? " "Tidak biar mbak makan sendiri makasih ya Raz" tolak Natasha canggung. Dia tak pernah dekat dengan pria lain selain suaminya. Meski wajah mereka mirip tetap saja Natasha tak nyaman. "Yasudah aku tinggal dulu ya. Kalau butuh apa-apa panggil saja aku ya" Araz kembali keluar dari kamar Natasha sambil menutup rapat pintunya. Natasha makan beberapa sendok karena perutnya tiba-tiba mual, dia tidak bisa makan banyak. Natasha ingin memberitahu jika dirinya hamil pada Adrian tapi suaminya sedang bulan mandi jadi di berencana akan memberitahunya sepulang suaminya bulan madu nanti. Sambil rebahan Natasha membuka sosial medianya. Disana dia menemukan foto-foto bulan madu Clara dan mas Adrian. Mereka tampak tertawa bahagia di dalam foto itu. Wajah Adrian tertawa begitu lepas disana. Di slide selanjutnya ada foto mereka berciuman di pinggir pantai. Natasha pikir Adrian tidak menyukai Clara tapi di foto ini mereka seperti sepasang suami istri yang saling mencintai. Natasha menggenggam erat hpnya menahan kecemburuannya. Natasha mematikan hpnya daripada dia sakit hati melihat kebahagiaan Clara dan Adrian. Tanpa dia cegah air matanya mengalir di sudut matanya. Dia tak sanggup berbagi suami dengan wanita lain. Apalagi jika wanita itu adalah mantan kekasih suaminya dulu. Diusapnya perutnya yang masih datar itu. Anaknya adalah kekuatannya saat ini. Dia harus tetap semangat menjalani hidup ini demi calon anaknya. Dua minggu kemudian..... Adrian kembali bersama Clara. Mereka bergandengan dengan mesra saat memasuki rumah yang sudah mereka tinggalkan satu minggu ini. Melani tampak bahagia karena Adrian akhirnya kembali dekat dengan Clara seperti dulu. Tapi ada yang aneh saat Adrian melihat ke arah Natasha. Adrian seperti menatap Natasha dengan penuh kebencian. Entah apa yang terjadi dalam satu minggu ini Natasha tidak mengerti. "Bagaimana liburannya sayang? apa disana menyenangkan? " tanya Melani pada Clara menantu kesayangannya. "Iya ma disana sangat indah sekali. Ya kan mas? " "Iya ma kami juga punya kabar baik untuk mama" Adrian memberi sebuah amplop pada mamanya. "Apa ini nak? aduh mama sampai deg degan" Melani membuka amplop itu dan ternyata isinya adalah foto USG. "Clara kamu hamil?! astaga mama tidak menyangka kamu hamil secepat ini nak!! mama sudah duga Natasha memang benar-benar mandul. Benih Adrian memang benih premium langsung tokcer langsung jadi ahahahah" Melani begitu membangga-banggakan Clara dan Adrian tidak memikirkan Natasha yang ia hina mandul lagi dan lagi. Hati Natasha berdenyut sakit saat mendengar berita kehamilan Clara. "Mama jangan keterlaluan!! Natasha juga menantu mama!!" Araz tidak suka jika mamanya menghina Natasha seperti itu. Dia bingung kenapa Clara bisa hamil dan kenapa sikap Adrian tiba-tiba berubah seperti ini. Araz ingin mengatakan jika Natasha juga hamil tapi Natasha menggeleng kepala padanya agar tidak memberitahu mereka. Untuk saat ini biar berita kehamilannya menjadi rahasia.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD