Dengan langkah ringan dan riang Diva menyusuri lorong yang akan membawanya ke toilet perempuan tidak terpakai di lantai dua. Dia bukannya ingin ke sana, melainkan ke balkon yang letaknya berdekatan dengan toilet itu. Jaraknya kira-kira lima belas meter. Balkon itu adalah tempat favoritnya, tempatnya bebas berekspresi dan menjadi dirinya sendiri. Selain itu, dia juga ingin menuruti Juna yang memintanya untuk bertemu di sini, tadi pagi. Dia sengaja tidak memberitahu pemuda itu kalau akan ke sini, anggap saja memberinya kejutan. Diva tersenyum. Senyum yang mengambang dan berganti dengan tarikan napas berat, seberat langkah kakinya yang terhenti tepat di persimpangan menuju balkon. Sepasang kekasih yang sedang berciuman di depan toilet membuat dadanya terasa diremas. Diva menggigit bibir kua