Bab 11 Raizen Membela Briana

1553 Words
Briana yang mendengar pengakuan Gael seketika merasakan kemarahan hebat di dalam hatinya. Wajahnya berubah kelam, mencoba lepas dari pelukan suaminya yang mirip penjepit besi. Dia mendesis dengan mata menyipit kesal, “Jangan membuat keributan, Gael Hartono! Sekarang bukan waktu yang tepat untuk membahas masalah pribadi kita. Memangnya apa salahnya jika aku pergi bersama pria lain? Bukankah kamu juga pergi bersama Danira? Jangan membuatku tertawa! Semua orang hanya akan melihatmu seperti sebuah lelucon!” Gael menggelap menahan perasaan campur aduk. “Danira selalu menemaniku selama ini. Kenapa kamu baru protes sekarang? Kami hanya berteman!” Briana mendengus geli. “Baru protes sekarang? Apa kamu pikun? Gael, selama tiga tahun menikah, apakah kamu pernah sedikitpun memikirkan bagaimana perasaanku? Walaupun kamu tidak mencintaiku, setidaknya hormatilah aku sedikit sebagai istrimu. Tapi, apa yang aku terima selama ini? Ketidakpedulian dan sikap menghina darimu sepanjang waktu! Lepaskan aku sebelum aku membuatmu malu di hadapan semua orang! Danira bisa berakting sebagai wanita teraniaya selama ini, kenapa aku tidak?” Tanpa sadar, Gael melepaskan pelukannya. Wajah gelapnya semakin buruk. Briana mendengus geli, merasa sangat konyol. Lihat? Sedikit diancam saja dengan kekasih hatinya, dia sudah melunak? Dia lebih mementingkan reputasi Danira selama ini ketimbang istrinya sendiri! Suami sialan! “Briana! Kamu salah paham! Aku … aku hanya menemani Gael ke sini karena kamu menghilang cukup lama. Lagi pula, sudah sejak dulu aku mendampingi Gael ke banyak acara bersamanya, bahkan sebelum kalian menikah karena dijodohkan,” ucap Danira yang tiba-tiba datang mendekat, memeluk sebelah lengan Gael layaknya wanita lemah yang baru saja ditindas dan dimarahi habis-habisan. Briana Aldamar menatap dingin ke arahnya. Sungguh wanita tidak tahu malu! Untuk apa dia berkata begitu? Apakah untuk memamerkan kalau Gael dipaksa dalam pernikahan mereka berdua? Lalu, semua orang akan mengecapnya sebagai orang ketiga yang memisahkan pasangan yang dimabuk cinta itu? Danira selalu saja menekannya dengan kata-kata lembut di depan semua orang. Tapi, tujuannya jelas. Dia ingin membuatnya terlihat buruk dan jahat! Briana tidak akan membiarkannya kali ini! “Danira Kusmana, asal kamu tahu saja. Meskipun kami berdua dijodohkan oleh kakek, tapi apakah ada yang memaksa Gael untuk setuju? Apakah aku memaksanya? Tidak, bukan? Dia menyetujui pernikahan itu dengan syaratnya sendiri. Jadi, rasanya kurang benar jika kamu berkata seolah-olah Gael tidak memiliki pilihan lain saat itu. Kenapa? Apakah kamu merasa tersakiti dengan pernikahan kami berdua? Kalau kamu memang sangat menyukainya, maka ambil saja dia! Aku tidak butuh suami yang tidak bisa diandalkan dan hanya bisa mempercayai orang lain.” “Briana! Cukup! Kamu keterlaluan! Kamu mau membuatku malu?!” bentak Gael marah, menarik Danira ke balik punggungnya. “Apakah begitu menyenangkan mencoreng reputasimu sendiri?! Kamu tahu seperti apa orang-orang menilaimu di ruangan ini dengan muncul sebagai pasangannya? Raizen Sinclair sudah memiliki calon istri! Apa kamu tidak tahu, atau pura-pura tidak tahu?!” “Gael! Jangan marah! Dia hanya salah paham selama ini! Aku tahu betapa cemburunya dia, makanya menjadi sedikit tidak masuk akal!” jerit Danira dengan nada lemah dan tersakiti, seolah-olah Briana baru saja memukulnya. Melihat tingkah Danira yang lagi-lagi suka bersandiwara, Briana merasa sangat jijik. Dari luar, Danira Kusmana terlihat cukup dewasa, cantik dan mandiri dengan penampilan sempurna bagaikan seorang dewi, tapi bagaimana bisa dia bersikap jahat dan merendahkan dirinya demi seorang pria? Sayang sekali wanita yang memiliki prestasi hebat di bidang seni seperti itu malah memiliki kelakukan kotor yang menjijikkan. Menyadari tatapan dingin Briana yang tidak biasa, Danira terkejut hingga dia bersembunyi ketakutan di balik punggung Gael. Semua orang mulai bisik-bisik semakin heboh. Tidak hanya gosip mulai seperti api yang sulit untuk dipadamkan, tapi hal itu juga semakin tidak terkendali di media sosial. Ada banyak yang merekam dan mengabadikannya dalam bentuk foto, sangat menggemparkan hingga banyak yang tidak percaya kalau dua pewaris berkuasa bertengkar di sebuah pesta elit yang sangat terpandang. Semua itu gara-gara masalah percintaan! Untung saja latar belakang Briana sulit ditemukan selama ini dan tidak sembarangan bermain media sosial, makanya dia berakhir menjadi sosok misterius yang menjadi pembicaraan banyak orang. Sama dengan pernikahan rahasianya dengan Gael, membuat orang sangat penasaran dan terheran-heran. “Kamu pikir aku cemburu? Kata cemburu hanya untuk orang yang menyukai seseorang. Sekarang, kami akan segera bercerai, untuk apa merasa cemburu? Aku sudah bilang, kalau kamu suka pria payah seperti dia, maka ambil saja! Aku masih bisa hidup dengan baik tanpa suami yang hanya bisa memanfaatkan cinta istrinya yang tulus.” “Briana! Tutup mulut! Apakah kamu sekarang sudah puas mempermalukan kami berdua? Kecemburuanmu sudah di luar nalar!” Briana tertawa lepas, menatapnya benci. “Kamu terlalu narsis! Perasaanku kepadamu sudah lama mati! Di malam itu, kamu sudah menunjukkan kepadaku seperti apa dirimu yang sesungguhnya. Aku akhirnya sadar bahwa percuma saja bertahan dalam pernikahan yang sama sekali tidak ada dasar di dalamnya. Hanya menunggu waktu saja sampai semuanya hancur termakan waktu. Jadi, kenapa aku tidak mengakhirinya saja duluan? Itu yang sudah lama kamu inginkan, bukan? Tidak perlu menahan diri dengan banyak alasan. Berhentilah bertingkah sok suci dan hebat! Kamu tidak ada apa-apanya di mataku sekarang!” “Briana!” raung Gael sangat marah, maju ke depan untuk menamparnya. Raizen tidak akan membiarkannya mempemalukan Briana begitu saja. Dia langsung menahan tangan pria itu di udara, lalu berkata dingin yang mengintimidasi. “Tuan Hartono. Yang memulai keributan adalah Anda sendiri. Kenapa harus membuat Nona Briana menjadi orang yang disalahkan? Selain itu, dia datang bersamaku ke acara ini sebagai mitra bisnis baru. Bukan seperti tuduhanmu atau orang lain.” “Raizen! Kamu sengaja mendekatinya, bukan? Katakan, apa tujuanmu melakukan semua ini?! Apa kamu sungguh mau kita berdua berperang habis-habisan, hah?! Kamu pikir bisa merebut istriku dan membuatku terlihat bagaikan seorang pecundang? Tidak cukup membuatku malu pada proyek saat itu, sekarang kamu ingin menghancurkan reputasiku sebagai seorang suami yang tidak bisa menjaga istrinya? Begitu?! Apa semua ini taktikmu agar semua orang mulai meragukan kemampuanku?!” geram Gael dengan mata melotot marah. Raizen tersenyum dingin dan arogan, menghempaskan tangannya dengan keras, lalu berkata percaya diri. “Gael Hartono, kamu selalu saja berpikiran pendek. Terlalu kekanak-kanakan dan begitu mudah menuduh orang. Dengan sikap meledak-ledak seperti itu, tidak heran Nona Briana tidak tahan denganmu. Jangan lupa dengan perbuatanmu yang sudah membuatnya sangat kecewa. Mengakuinya atau tidak, kamu tahu dengan jelas.” Briana sangat geram melihat tingkah suaminya. Dia tidak peduli dengan perkataan Gael tentang Raizen. Memangnya kenapa? Dia mungkin adalah pria yang mengerikan dan kejam, tapi masih lebih baik dibandingkan dengan Gael, suaminya sendiri. Pria yang dengan tega menjebaknya dan hampir memberikan ginjalnya kepada wanita lain. Dengan perasaan terharu dengan sikap Raizen yang membelanya, Briana berkata dengan dingin dan tegas. “Gael, aku bisa memastikan bahwa kehadiranku di sini hanya untuk urusan bisnis. Bukan untuk mempermalukanmu. Kamu bisa menanyakannya kepada orang-orang yang telah aku temui.” “Urusan bisnis? Kamu konyol! Untuk apa melakukannya dengan musuh suamimu sendiri?! Kamu pikir aku akan percaya?!” Raizen menghalangi Briana yang hendak menimpalinya lagi, karena dia bisa melihat betapa marahnya dia. “Tuan Hartono, kalau kamu ingin membahas pernikahan kalian yang berantakan, maka sebaiknya selesaikan saja di pengadilan. Sungguh sikap yang tidak dewasa dengan menyudutkan orang setiap saat, bukan? Malam ini, Briana Aldamar adalah pasanganku, aku tidak akan membiarkan siapapun mempermalukannya, apalagi menindasnya di depan umum. Jika kamu masih mau memperpanjang ini, aku tidak keberatan membawanya ke ranah hukum sebagai pencemaran nama baik dan penyerangan terbuka.” “KAMU!?” teriak Gael tercekat, napasnya seperti dicekik mendengar ancaman tersebut. Danira yang sejak tadi diam saja, segera menarik sebelah lengannya. “Gael, cukup! Jangan lakukan lagi! Kita masih bisa membicarakannya baik-baik di lain waktu! Briana, maafkan kami! Kami tidak bermaksud buruk! Sungguh, kamu hanya salah paham! Aku dan Gael hanya teman biasa! Tidak lebih!” Melihat tatapan sedih dan takut wanita bergaun putih yang memeluk lengannya, Gael perlahan mengalah. Pria berjas biru gelap itu akhirnya mundur, menatap penuh kebencian secara bergantian antara istrinya dan Raizen. “Ini belum selesai.” Gael berbalik dan pergi bersama Danira yang tampak mengeluh dengan kondisi tubuhnya. “Ada apa? Kepalamu pusing, ya? Maaf membuatmu tidak nyaman. Ayo ke dokter!” “Tidak apa-apa. Sepertinya aku hanya terkejut. Tidak perlu ke rumah sakit.” “Tidak. Kita akan memeriksakan dirimu dulu. Aku bertanggung jawab dengan keadaanmu saat ini. Seharusnya aku tidak membawamu yang masih harus beristirahat di rumah sakit.” “Tidak. Ini salahku. Aku yang memaksa ingin menemanimu ke tempat ini. Aku ingin bertemu dengan seniman terkenal itu. Aku yang keras kepala di sini.” Percakapan keduanya yang seolah-olah hanya mereka berdua di ruangan membuat hati Briana menjadi dingin. Wajah cantiknya sama dinginnya dengan hatinya melihat kepergian suaminya bersama wanita lain. Dia sudah tidak mencintai Gael seperti dulu, tapi rasa sakit menyengat itu masih datang kepadanya. “Kamu tidak apa-apa?” tanya Raizen dengan nada lembut dan penuh perhatian. Briana tersenyum kecil. “Ya. Tidak apa-apa. Terima kasih karena sudah membantuku.” “Ini bukan apa-apa. Aku selalu senang membantumu.” Briana tersenyum semakin lebar. Dia akhirnya menyadari bahwa Raizen Sinclair ternyata bukan hanya seorang pria dingin yang licik dan agak playboy, tapi juga bisa menjadi sekutu yang bagus untuk melawan Gael Hartono. Walaupun begitu, teringat dengan ucapan suaminya tadi, Briana tidak akan menurunkan kewaspadaannya terhadap pria di depannya. Benarkah dia mendekatinya karena memiliki motif tersembunyi? Briana merasa tidak masalah untuk saat ini. Dia juga berpikir tidak ada salahnya jika mereka saling memanfaatkan. Selama Raizen Sinclair tidak berniat mempermainkannya dalam hal percintaan, dia sanggup menghadapi permainannya kapan saja hanya untuk menghadapi Gael dan menghancurkannya!
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD