Sembilan Puluh Dua

1418 Words

Kejadian itu begitu cepat, membuat siapa pun jelas terpukul. Anggita memasuki ruangan tersebut, Calvin sudah berada di dalam. Berada di sisi ranjang Bella sebelah kiri, Anggita dihela oleh Melissa ke sebelah kanan. Dokter Lia bersandar di bahu temannya dan juga terlihat sangat terpukul. Dia bahkan tak bisa menutupi rasa sedihnya, hal yang tak pernah dia perlihatkan sebelumnya, ketika pasien harus menghembuskan napas terakhir. Biasanya dia akan tegar. Namun tidak untuk kali ini. Hatinya ikut hancur. Merawat kondisi Bella selama ini bukanlah hal yang mudah, dia yang sudah pengalaman menjadi dokter anak pun, terus belajar, membaca literasi dari berbagai sumber mengenai penanganan yang tepat untuk Bella. Bella sudah beberapa kali divonis tidak memiliki usia yang panjang, terlebih dia serin

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD