41. Sebuah Perhatian

1659 Words

Setelah izin tidak berangkat kerja selama tiga hari, hari ini kulihat Dila berangkat pagi-pagi. Dia tampak memakai kacamata, dan kurasa benda itu sengaja dia pakai untuk menyamarkan mata bengkaknya. Ngomong-ngomong, apa dia masih marah padaku? Hari itu ketika aku mengejarnya di rumah sakit, aku kehilangan jejak. Entah, aku juga tidak tahu kenapa dia bisa pergi secepat itu. Hari itu juga aslinya aku ingin meluruskan kesalahpahaman di antara kami berdua. Aku yakin Dila pasti melihatku bersama Putri. Dia tidak mungkin tiba-tiba bersikap acuh tak acuh tanpa alasan yang jelas. Bahkan tepisan kuat tangannya pun masih terasa sampai sekarang. “Dila!” mataku seketika memicing ketika mendengar suara Farhan. Sedari tadi aku sedang berdiri di dekat jendela ruangan, sementara kulihat Dila du

Read on the App

Download by scanning the QR code to get countless free stories and daily updated books

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD