33. Di Tepi Telaga Warna

2518 Words

Sesuai rencana, hari ini aku jadi mengajak Dila ke Wonosobo. Saking niatnya, saat ini aku bahkan sudah menunggu Dila di tempat biasanya. Dila bilang dia sudah jalan dan sebentar lagi sampai. Ah, itu dia! Dia baru saja keluar dari jalan komplek perumahannya. “Dil!” “Iya, Pak— wah!” Dila terkejut, bahkan mulutnya sampai agak menganga ketika melihatku. Aku sendiri sebenarnya juga terkejut begitu sadar ada sesuatu yang nyentrik di antara kami. Kalian tahu? Saat ini, secara tak sengaja, pakaian yang kami kenakan benar-benar senada. Dila mengenakan sepatu putih, celana jeans biru, baju navi dan jaket kulit hitam. Sementara itu, aku mengenakan sepatu putih, celana navi, baju biru dan jaket kulit yang juga hitam. “Pak Akhdan nguntit saya, ya?” daripada pertanyaan, kalimat itu lebih terden

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD