Bedug Bertabuh Sunyi

1494 Words

Pagi harinya, saat tengah sibuk mela yani pembeli dan pem esan aneka kue dan keripik, Ningsih dikejutkan dengan telepon dari Winda. Ia mengerutkan keningnya mengamati ponselnya yang terus berkedip memamerkan nama Winda di layar. "Halo," ucapnya dengan ragu begitu ponsel melekat di telinganya. "Aku tunggu di pinggir kali sekarang. Kita selesaikan masalah tadi malam!" Suara Winda tegas dan telepon langsung ditutup. Ningsih segera beranjak, menyambar kunci motornya, dan berpamitan pada Muti dan Lilis. "Aku pergi dulu, mungkin agak lama. Tolong lay ani semuanya dengan baik," pesan Ningsih. "Baik, Bu." Ningsih segera menuju ke motornya, lalu melaju ke arah kali di ujung desa. Ia belum memiliki gambaran apa yang akan dilakukan Winda, tapi yang pasti, ia yang akan menuntut penjelasan Wind

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD