Sejak pagi hari orang-orang keluar masuk rumah Ningsih memastikan kedatangan Danu. Rupanya berita itu dengan cepat tersebar ke seantero kampung, entah siapa penyebar berita itu.
"Gimana, Ning? Jam berapa mereka datang? Ini udah malam belum datang-datang?" Bu Tati yang sudah entah berapa kali datang ke rumah Ningsih hari itu, segera menginterogasi.
"Jangan-jangan nggak jadi pulang lagi, Ning?" Bu Amel menambahkan.
"Telpon aja, Ning, ayo, udah penasaran banget aku." Bu Siti antusias.
Ia hanya menghela napas berat. Baginya, kedatangan sang suami kali ini justru membawa luka tersendiri. Ia juga tidak terlalu menanggapi para tetangga yang tidak pernah putus datang menyambangi kediamannya sekadar bertanya tentang kepulangan suaminya. Ia lebih memilih membaca buku jika pekerjaan sudah selesa
