Chapter 15 Menaiki kendaraan umum apalagi hanya dikelas ekonomi memang harus siap untuk berdesak-desakan dengan penumpang lain. Seorang laki-laki yang berpenampilan sederhana namun tetap menampilkan sisi kemenarikan darinya. Kaos vneck dengan lengan panjang yang dilipat hingga separuh lengannya, celana model pensil berwarna hitam serta sepatu sneakers putih menambah kesan keren untuknya. Ia duduk di sebelah Citra dan dengan lamat menatap pantulan wajah Citra dari jendela. Citra? Apa benar dia Citra? Kenapa dia? Apa dia menangis di depan umum? Pikir laki-laki itu. "Citra?" sapa lelaki itu. Citra yang mendengar namanya dipanggil seketika menoleh mencari asal suara tersebut. "Kamu?" sapanya cuek. Namun kesedihan tak bisa di sembunyikan olehnya. "Beneran ini kamu? Kamu apa kabar?" tany