When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Sandra mengacuhkan Alan yang masih berbicara dibawah sana memintanya untuk tidak mengakhiri hubungan mereka, Sandra terus berlari-lari naik tanpa ingin melihat lagi kebelakang. Dan sampailah Tyas tiba disana, ia melihat Alan dibawah sana yang menyeka air matanya mentapi seseorang yang berlari naik, Alan tidak memperlihatkan itu kepada Sandra sedari tadi dan akhirnya bulir bening yang sudah berkubang di air matanya lolos tidak bisa di tahan lagi. “Kak Alan?” Panggil Tyas sedikit ragu. Alan berbalik dan menutupi wajah sedihnya, “Tyas?” “Baby naik?” Alan memberi anggukan, "Iya." "Kakak mau naik? Ayo sama aku." “Tidak. Terimaksih, saya ingin minta tolong lihatin baby.” Tyas mengiyakan tidak ingin bertanya sebab pasti nanti Sandra akan menceritakan semuanya, betapa Tyas tidak tega meli