Perintah Musa

1602 Words

Ting tong… Musa mendatangi rumah Galih, memencet bel pintu.  Beberapa kali dipencet, pintu tak kunjung dibuka. Musa menekan handle, membuka pintu dan nyelonong masuk. “Eh, Den Musa yang ganteng.”  Asisten rumah tangga yang sudah familier dengan wajah Musa, tersenyum menyapa.  “Bibik lagi di belakang, baru aja mau bukain pintu.” “Galih mana?”  Musa langsung pada topik. “Den Galih di atas.  Di kamarnya.  Baru aja pulang dari rumah sakit.  Akhir-akhir ini Den Galih mah murung terus, mengurung di kamar, jarang keluar kamar.  Makan pun bibik anterin ke kamar, itu pun nggak pernah disentuh.” Musa langsung menuju ke lantai atas, ke kamar Galih yang sudah sangat sering dia kunjungi.  Akhir-akhir ini Galih memang tidak lagi mendatangi rumah Musa seperti biasanya.  Galih seperti menghilang beg

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD